Prof Felix bahkan mengatakan terlalu berat penggunaan istilah Prof yang melekat padanya karena muncul karena didapat dari sahabat-sahabat Kompasiana.Â
Ini membuktikan bahwa sangat berat sekali memegang gelar Prof(esor) karena jejak digital akan selalu dikroscek baik dari latar pendidikan, kajian keilmuan hingga publikasi ilmiah yang dikeluarkan.Â
Bahkan gelar Prof(esor) Honoris Clausa pun didapat karena kontribusi yang diberikan pada suatu bidang sudah diakui oleh banyak pihak.Â
Dunia medis gempar dengan pengakuan Hadi yang mengaku berhasil menemukan obat Covid19. Bayangkan sekelas ilmuwan Cina dan AS saja masih dalam tahapÂ
pencobaan. Belum ada yang berani mengklaim antibodi Covid19 meskipun Cina infonya sudah dalam tahap pengujian ke manusia. Namun secara komersial belum dilakukan pemasaran.
Bahkan serum antibodi yang diklaim mampu menangkal Covid19 dengan harga terjangkau pun membuat saya bertanya-tanya.Â
Benak hati saya mengatakan riset untuk menemukan obat itu pastilah mahal. Bahkan bisa milyaran bahkan triliunan rupiah.
Harga Rapid tes pun alatnya sudah ratusan ribu sangat berbanding terbalik dengan harga antibodi.
Saya personal menyayangkan keberanian Hadi dengan bangga disebut Prof dan seakan bertindak layaknya pakar medis yang ternyata hanya bualan semata. Semoga tidak ada lagi kasus seperti ini dikemudian hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H