Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Dongeng] Kisah Beringin, Burung Punai, dan Kakek Sobri

28 Juli 2020   09:29 Diperbarui: 28 Juli 2020   10:20 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Ayah Membacakan Dongeng. Sumber Diadona.id

Ternyata kemarin kakek baru saja memanen jagung dan kacang-kacangan di ladang. Kakek bersyukur tinggal di tanah yang subur, terdapat aliran sungai mengalir di samping rumah dan ladangnya. Tanah ladangnya pun cocok ditanam berbagai tanaman yang digunakan untuk makan sehari-hari.

Kakek Sobri datang kembali sambil membawa cangkul. Dengan tubuh rentanya, Kakek mencoba mencangkul tanah disekitar Beringin dan sesekali mencabut ilalang yang tumbuh liar disekitar Beringin.

"Kakek, apakah kamu sedang sakit?" tanya si Beringin

"Sedikit meriang" kata si Kakek lirih

" Mungkin aku terkena demam" ungkap Kakek  lagi

"Beberapa hari ini sering turun hujan, Kakek jangan pergi ke ladang dulu" Sahut si Punai khawatir

"Tidak apa-apa. Jika aku tidak ke Ladang. Nanti siapa yang akan menjaga dan memetik kacang di ladang" balas si Kakek

"Biar aku saja yang menjaga ladangmu" kata si Punai

"Jika hujan turun lagi. Berteduhlah di bawahku. Akan ku pastikan hujan tidak akan membasahi tubuhmu", minta si Beringin

"Terima kasih sahabatku Beringin dan Punai. Tanpa kalian, mungkin aku akan merasa kesepian" jawab kakek sambil memandang ke Beringin dan Punai dengan tatapan yang penuh haru.

Hubungan Kakek, Punai dan Beringin sudah sangat dekat layaknya sahabat. Meskipun kakek adalah seorang manusia, Punai adalah hewan dan Beringin adalah pohon namun mereka saling mendukung dan menjaga satu dengan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun