Tidak heran karena yang saya daftar adalah perusahaan futures/berjangka yang bergerak di bidang pialang.Â
Rasa kecewa saya karena posisi yang ditawarkan ternyata hanya kedok agar banyak pelamar yang tertarik sebagai marketing trader. Sedikit informasi perusahaan yang saya lamar tersebut tidak memberikan gaji pokok seperti yang diumumkan di poster melainkan insentif jika pelamar berhasil mendapatkan prospekan.Â
Artinya semakin bagus jika dapat merekrut banyak orang toh mereka tidak digaji melainkan mendapatkan insentif dari hasil prospekan. Setidaknya pengalaman ini bisa dijadikan pengalaman untuk disharingkan kepada orang lain.
Tetap Waspada Jika Ada Pungutan Biaya atau Pembelian Fasilitas Akomodasi
Kasus yang menimpa sepupu termasuk saya juga pernah menerima email proses seleksi dari BUMN dengan syarat melakukan pemesanan tiket travel dan pesawat di agen tour yang ditunjuk dengan iming-iming akan ada penggantian saat hari seleksi.Â
Beruntungnya saya tipe orang yang selalu waspada jika mendapatkan sesuatu yang mencurigakan.Â
Hampir seluruh perusahaan yang saya lamar ketika ada proses seleksi segala biaya seleksi ditanggung oleh peserta (tanpa ada penggantian dari perusahaan), selain itu ketika kita dinyatakan seleksi kerja dan diminta membeli fasilitas akomodasi dari salah satu pihak juga patut dicurigai.
Saya pernah seleksi BUMN di Jakarta dan Jogja. Ketika saya dinyatakan lolos tes seleksi berikutnya, instansi hanya menginfokan jadwal tes dan lokasi tes.Â
Saat itu saya masih tinggal di Malang harus seleksi ke luar kota maka semua biaya sudah menjadi tanggungan saya pribadi serta saya bebas apakah menggunakan kereta, bus, kendaraan pribadi ataupun pesawat menuju lokasi tes.Â
Intinya saya harus datang sesuai dengan informasi tanpa ditentukan akomodasi apa yang harus saya pakai.
Darimana mereka mengetahui nama, nomor telepon, alamat dan email kita? Ya salah satunya dari data diri yang kita berikan saat Job Fair. Oknum nakal bisa memanfaatkan data diri sebagai informasi penting dalam melakukan kejahatan.Â