Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

[Jika] Gibran Jadi Calon Walikota. Bolehkah Aku Jadi Wakilnya?

19 Juli 2020   20:51 Diperbarui: 21 Juli 2020   08:29 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelima, dana kampanye dapat ditekan. Ketika warga Solo sudah mengenal sosok Gibran dan adanya bayang-bayang Jokowi dapat menguntungkan Gibran. 

Perlu diingat dana terbesar dalam Pemilu adalah biaya kampanye. Biaya ini untuk membuat media kampanye, operasional selama sosialisasi program ke masyarakat, logistik tim sukses, dan sebagainya.

Saya teringat saat Jokowi melakukan pencalonan untuk periode kedua sebagai Walikota Solo. Dirinya tidak melakukan promosi diri segencar periode pertama.

Ini karena warga Solo sudah mengetahui dirinya dan merasakan program di periode pertama. Alhasil dirinya tetap terpilih dengan budget kampanye yang kecil.

Akan berbeda dengan pasangan penantang Gibran. Mereka akan mengeluarkan banyak dana untuk berkampanye karena dirinya bisa jadi belum dikenal warga Solo. 

Biaya kampanye bukan sekedar puluhan atau ratusan juta. Bisa jadi biaya yang dibutuhkan kandidat penantang menembus angka milyaran. Sebuah angka yang pasti fantastis dan dipertaruhkan dalam ajang Pilwali ini. Jika gagal, uang tersebut akan hilang menguap.

Keenam, sosok pemimpin muda kian bersinar. Saat ini mulai banyak bermunculan para pemimpin muda yang berhasil terpilih sebagai kepala daerah. Sebut saja Zumi Zola sebagai mantan Gubernur Jambi, Emil Dardak yang sempat terpilih sebagai Bupati Trenggalek dan kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, serta Makmun Ibnu Fuad yang dipercaya sebagai Bupati Bangkalan, Jawa Timur.

Sosok pemimpin muda dianggap memiliki semangat perubahan yang tinggi, inovatif serta memiliki pemikiran yang luas dan terbuka. Disisi lain kemunculan para pemimpin muda juga tidak terlepas dari background keluarganya di dunia politik dan pemerintahan.

Ini yang membuat saya beranggapan bahwa siapapun yang terpilih sebagai pendamping Gibran di Pilwali Kota Solo hanya cukup memberi sedikit olesan saja untuk membentuk citra mereka di Pilwali Solo 2020.

Wajar jika saya pun berandai-andai untuk sekedar (bermimpi) menjadi pendamping Gibran. 

Bukan bermaksud melawan takdir Tuhan dengan mengganggap Gibran pasti akan terpilih. Panggung politik juga ibarat roda. Saat ini bisa diatas namun sekejab bisa dibawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun