Kedua, dukungan dari FX Hadi Rudyatmo. Sebenarnya Bapak Hadi selaku Walikota Solo saat ini pasti berusaha netral selama Pilwali Kota Solo mengingat dirinya masih menjabat sebagai pejabat publik.
Dukungan bukan berarti harus ikut berkampanye dan terjun langsung sebagai tim sukses Gibran. Saya yakin Pak Hadi tidak melakukan hal tersebut karena akan mempengaruhi reputasi dirinya di mata publik.
Dukungan dapat berupa mentor bagi Gibran jika dirinya terpilih sebagai Walikota 2020. Ini mengingat Bapak Hadi adalah wakil Bapak Jokowi saat menjabat sebagai Walikota Solo sejak periode 1 dan 2.Â
Apalagi Pak Hadi juga berasal dari PDI Perjuangan. Secara tanggungjawab moral pasti akan memberikan support jika Gibran terpilih.
Ketiga, Solo adalah basis PDI Perjuangan. Sudah bukan rahasia umum Jawa Tengah khususnya Solo adalah kantong suara PDI Perjuangan.Â
Artinya siapa pun kandidat yang diusung oleh PDI Perjuangan memiliki peluang menang besar dalam pesta akbar warga Solo 5 tahunan ini.
Inilah kenapa banyak tokoh potensial yang berusaha maju dengan mendapatkan restu dari PDI Perjuangan khususnya Ibu Megawati. Faktor massa partai yang besar akan menguntungkan bagi kandidat yang dipilih oleh PDI Perjuangan.
Keempat, media seakan ikut mempromosikan Gibran. Sejak awal tahun pemberitaan tentang masuknya Gibran dalam bursa calon kandidat yang akan diusung oleh PDI Perjuangan seolah menjadi pemberitaan yang bombastis.
Setiap langkah yang diambil Gibran mulai dari mempersiapkan diri sebagai kandidat dalam bursa calon di PDI Perjuangan sudah menjadi topik khusus.Â
Tidak usah terlalu jauh, kini pun dengan penetapan Gibran sebagai kandidat yang diusung PDI Perjuangan, Gibran sudah mendapatkan porsi pemberitaan sendiri.
Belum terdengar pemberitaan terkait pasangan penantang Gibran saat ini. Ini artinya meskipun Gibran belum secara resmi berkampanye namun media telah membantu dalam memperkenalkan Gibran ke umum khususnya warga Solo.