Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

5 Keuntungan Diterima Kerja Jalur Normal Dibandingkan Kontribusi Orang Dalam

28 Juni 2020   13:51 Diperbarui: 8 April 2021   09:58 5157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calo Dunia Kerja. Sumber Solidaritas.net

Kondisi ini bahkan selain menciptakan ketidaknyaman justru berpotensi menciptakan dalam hubungan pertemanan atau keluarga.

Ketika seseorang yang dulu dibantu tidak melakukan hal yang diharapkan pasti muncul istilah tidak tahu berterima kasih. Lontaran kalimat ini akan diiringi dengan keretakan suatu hubungan.

Kelima, proses rekrutmen menjadi model pengalaman. Bagi yang melewati jalur normal, setiap proses seleksi akan menciptakan pengalaman tersendiri bagi dirinya. Hal ini  menjadi modal untuk disharingkan kepada mereka yang butuh pengalaman tersebut. 

Ketika ada yang meminta trick atau informasi seputar seleksi kerja seperti cara menghadapi interviewer, cara mengerjakan psikotes, cara membuat CV yang menarik dan sebagainya. Pasti karyawan yang diterima dengan jalur normal dapat memberikan informasi sesuai pengalaman mereka.

Berbeda bagi yang jalur instan, mereka akan kesulitan dalam sharing pengalaman karena di dalam pikirannya hanya satu hal yaitu gunakan jalur belakang.

Bersyukurlah mereka yang saat ini bekerja dengan mengikuti semua prosedur seleksi yang ditetapkan. Setidaknya kalian selangkah lebih baik dibandingkan mereka yang diterima dengan jalur instan. 

Apabila ada yang ingin sharing pengalaman baik pribadi atau orang sekitarnya terkait topik ini dapat disharingkan dalam kolom komentar.

Salam hangat

Baca Juga: Melamar Kerja Tanpa "Orang Dalam"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun