Dalam dunia kerja selalu ada berita selentingan atau gosip seputar rekan kerja yang diterima dengan jalur instan.Â
"Enak banget si A diterima karena orangtuanya manager disini"
"Tahu gak, si A itu bayar sekian juta buat keterima di perusahaan ini"
"Dia mah kalo ga direferensikan si X ga bakal diterima disini"
"Si A kan diterima kerja karena titipan si X"
Begitu banyak variasi gosip yang beredar ketika seseorang diketahui diterima kerja dengan jalur instan.
Saya pun saat diterima kerja pertama kali di perusahaan saat ini tidak luput dari berbagai pertanyaan. Padahal saya dan beberapa teman seangkatan diterima di perusahaan melalui kegiatan Jobfair yang diikuti oleh perusahaan dengan berbagai kali tes.Â
Beberapa rekan senior sempat menanyai kami,
"Kamu punya kenalan di perusahaan ini? Pertanyaan ini seakan ingin mengecek apakah kami masuk karena referensi seseorang. Atau pertanyaan lain "Kalian ada bayar gak buat masuk?" pertanyaan kepo yang intinya menginginkan penjelasan kami kenapa bisa diterima.
Kami jelaskan bahwa kami diterima melalui Jobfair dan kebetulan yang diterima semuanya berasal dari luar provinsi sehingga tidak ada kenalan di perusahaan ini. Otomatis kami diterima dengan jalur normal seperti lolos administrasi, psikotest dan interview.
Kini saat sudah bekerja pun muncul cobaan baru dari orang sekitar dengan pertanyaan, bisa gak titip anak atau adik saya di perusahaan bapak? Kalau masuk di perusahaan bapak, saya harus bayar berapa?