Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berawal dari Perceraian, Indri Payet Bali Berkembang Lebih dari Satu Dekade

8 Desember 2018   19:48 Diperbarui: 8 Desember 2018   21:54 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya Indri Payet Bali Diperagakan oleh Cucu Ibu Putu. Dokumentasi Ibu Putu

Terlihat pada saat kegiatan pemotretan untuk keperluan pribadi seperti pre-wedding, pasangan wisatawan sangat antusias untuk menggunakan pakaian tradisonal Bali dengan motif payetan. Tentu saja secara tidak langsung ikut memperkenalkan fesyen payetan bali secara lebih luas. 


Seiring waktu Indri Payet Bali telah menunjukkan eksitensinya. Selama lebih dari 1 dekade, Ibu Putu merintis usaha ini dengan susah payah. Beliau bercerita bahwa diawal usaha, belum ada masyarakat yang tertarik menggunakan jasanya untuk menciptakan pakaian desain payetan. 

Saat itu, Ibu Putu harus bekerjasama dengan beberapa butik lokal yang telah memiliki jaringan pemasaran kuat serta berada di daerah pariwisata seperti Denpasar, Kuta, Sanur hingga Jimbaran. Ibu Putu ingat betul dia awal tahun 2000 beliau bekerjasama dengan pemilik butik melalui sistem borongan dengan bayaran hanya Rp. 100/pakaian. 

Tergolong kecil saat itu namun mau tidak mau Ibu Putu harus tetap bersemangat  menerima orderan tersebut mengingat kebutuhan hidup dan biaya sekolah anak-anaknya.

Kini usaha Indri Payet Bali sudah memiliki pelanggan setia dari tetangga hingga keluarga Puri Kerajaan di Denpasar serta Ubud menggunakan karya dari Ibu Putu. 

Omzet Indri Payet Bali bisa mencapai puluhan juta dan berencana untuk mengembangkan usaha ini lebih luas lagi. Promosi untuk melakukan pemasaran saat ini cenderung mengandalkan para pelanggan yang puas menggunakan karya Ibu Putu dan mempromosikan dari mulut ke mulut kepada keluarga, kerabat hingga teman. 

Berkembangnya jaman, Ibu Putu juga memanfaatkan sosial media sebagai media promosi seperti facebook, instagram hingga youtube agar karya beliau dapat dikenal oleh kalangan luas.

Tahukah pembaca, Ibu Putu ternyata memiliki 6 orang cucu berdarah campuran karena anak pertama beliau menikah dengan pria asing sehingga Ibu Putu menjadikan cucu perempuannya sebagai model untuk mempromosikan karyanya. 

Terkadang, ada pemesan pakaian ingin melihat seperti apa hasil karya payetan tersebut dan untuk menjadi daya tarik, Ibu Putu meminta cucunya untuk menggunakan pakaian tersebut sehingga akan terlihat menarik karena ditampilkan oleh sosok yang pas.

Karya Indri Payet Bali Diperagakan oleh Cucu Ibu Putu. Dokumentasi Ibu Putu
Karya Indri Payet Bali Diperagakan oleh Cucu Ibu Putu. Dokumentasi Ibu Putu


Tips Menjadi UMKM yang Memiliki Daya Saing

Ibu Putu berbagi kisah bagaimana usahanya mampu eksis selama 1 dekade serta melalui masa surut saat menjalankan usaha ini. Layaknya UMKM lainnya di Indonesia, menjalankan sebuah usaha pasti akan merasakan pasang surut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun