Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rumah Cerita Online, Media Pengembangan Emotional and Spiritual Quotient pada Anak

20 Desember 2014   07:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:54 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Susi hanya bisa tertunduk dan sesekali menahan air mata.

Rina : Jangan begitu, kasian Susi nanti dia tidak dapat kelompok. Ibu guru tadi suruh kita untuk buat kelompok 4 orang.

Dika : Iya, tapi kalo kita kelompokkan dengan teman pintar pasti kita juga ketularan pintar dan nilai kita pasti bagus.

Andi : Aku setuju sama Dika.

Susi kini menangis karena ditolak menjadi anggota kelompok belajar. Ketika mendengar Susi menangis, tiba-tiba Ibu Guru Mita mendekati mereka.

Ibu Guru Mita : Ini ada apa, kok Susi sampai menangis?

Rina : Ini bu, Andi dan Dika ga mau kelompokkan dengan Susi karena Susi ranking terakhir di kelas.

Ibu Guru Mita : Benar itu Andi, Dika?

Andi dan Dika hanya bisa tertunduk tanpa memberi jawaban.

Ibu Guru Mita : Andi, Dika. Tuhan menciptakan manusia dengan bakatnya masing-masing dan tidak pernah membedakan antara orang pintar ataupun bodoh, kaya atau miskin karena semua sama di mata Tuhan. Kita tidak pernah tahu nasib orang dikemudian hari. Mungkin saja setelah kalian dewasa nanti justru Susi lebih sukses dibandingkan kalian dan kalian membutuhkan bantuannya. Seperti ibu, dulu saat seumuran kalian juga bukan siswa terpintar tapi sekarang ibu menjadi guru kalian.

Andi dan Dika : Iya bu, kami minta maaf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun