Bayangan futuristik itu sudah dimulai, paling tidak dengan membentuk Dinas Kebudayaan di lingkungan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Dinas Pariwisata dipisahkan, sehingga kian fokus kepada kinerja ekonomi, manajerial dan jaringan.
Biarlah saya berhenti di sini. Sembari, saya menghimbau kepada siapapun untuk ikut memikirkan wajah kebudayaan di lingkungan masing-masing.Â
Gerakan budaya adalah kunci penutup dari potensi-potensi yang meletup akibat kesalahan dalam melakukan gerakan politik dan gerakan ekonomi.Â
Kotak pandora perselisihan akibat gerakan politik dan gerakan ekonomi bisa saja terbuka. Mari menghindari kemungkinan itu dengan melakukan gerakan budaya.
Jakarta, 21 Agustus 2019