Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Luka Serambi Mekah

21 Agustus 2019   07:58 Diperbarui: 5 September 2019   01:05 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia datang, pada suatu pagi, ke hadapan algojo itu.

“Berikan aku luka. 35 luka lagi!” katanya, sambil membuka bajunya.

Di tubuhnya, sekuyur badannya, sudah ada 265 luka.

~~ Kain hitam terbentang, pada sosok hitam, berbaju hitam itu. Dua bolamatanyapun hitam, tersembunyi pada tutup kepala itu ~~

Sinarmataharipun tak menyengat.

Tertutup awan hitam.

Pagi yang berubah menjadi hitam.

“Berikan, kepadaku, seluruh luka-luka itu. Yang kau tebaskan kepada tubuh anak-anak muda itu, dengan cambukmu yang memerah dialiri bekas-bekas darah..”

Ia berlutut. 

Ada sinar putih keluar dari kelopak matanya yang mengalir dari hatinya...

Ia bersujud, setengah tengadah, mengatupkan kedua telapak tangannya, membentuk garis-garis zaman, dalam tapa Sidharta Gautama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun