Mohon tunggu...
Indra Joko
Indra Joko Mohon Tunggu... Administrasi - OK

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ironi Hari Ayah di Tengah Fenomena Fatherless dan Budaya Patriarki

12 November 2024   09:18 Diperbarui: 13 November 2024   17:11 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghapus stereotip patriarki yang menganggap pengasuhan adalah tugas ibu semata adalah langkah penting dalam menciptakan kesadaran tentang pentingnya kehadiran ayah.

Dengan merayakan Hari Ayah sebagai momen untuk menyoroti keterlibatan ayah yang lebih dalam, kita dapat mendorong ayah untuk lebih aktif dalam kehidupan anak-anak mereka, baik secara fisik maupun emosional. 

Ini bukan hanya tentang memenuhi kewajiban sebagai kepala keluarga, tetapi juga tentang membangun ikatan emosional yang kuat dengan anak-anak, yang akan berdampak pada kualitas hubungan keluarga dan tumbuh kembang anak di masa depan.

Dengan demikian, Hari Ayah harus menjadi waktu yang mendorong perubahan sosial yang lebih luas, mengatasi ketidaksetaraan peran dalam keluarga, dan mempromosikan model keluarga yang lebih inklusif dan harmonis.

Dan kalau masih ragu menjadi ayah, coba bayangkan momen pertama kali anak bilang, "Ayah, aku sayang kamu!"---saat itu, mungkin kita bakal sadar, jadi ayah itu bukan cuma tanggung jawab, tapi juga anugerah yang penuh cinta dan tawa (dan kadang cemas saat harus mikirin biaya sekolah dan mainan yang nggak ada habisnya!).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun