Mohon tunggu...
Indra Furwita
Indra Furwita Mohon Tunggu... Aircraft Engineer -

Aviation & Travel Enthusiast, juga berkarya di IG @FlightEnjoyneer.

Selanjutnya

Tutup

Money

Menyelamatkan IPTN, Segera!

25 Januari 2011   17:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:11 2226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

- Fairchild Dornier , pabrik pesawat AS-Jerman, menghentikan program produksi pesawat terbangnya 728JET (2003), bahkan sebelum pesawat tersebut sempat terbang perdana. Fairchild-Dornier bersama BAE Systems adalah supplier terbesar Aerostructures untuk Airbus.

Keempat nama-besar didunia dirgantara tersebut beralih ke pembuatan Aerostructures karena pertimbangan ekonomis dan efisiensi, tanpa meninggalkan kemampuan teknologi mereka.

Dunia tetap mengenal keempat pabrik pesawat ini sebagai pabrik pembuat pesawat terbang berkemampuan dan berteknologi tinggi terbaik didunia, walaupun mereka sekarang sudah tidak membuat pesawat lagi. IPTN bisa belajar dan mengikuti langkah mereka . dan akan menjadi lebih efisien.

Menyelamatkan IPTN

- Mungkin terdengar kontradiktif jika untuk menyelamatkan IPTN tindakan yang harus dilakukan justru menutup produksi pesawatnya. Akan tetapi contoh-contoh diatas menunjukkan, bahwa hanya inilah satu-satunya cara untuk menghentikan “bleeding” akibat biaya yang harus terus dikeluarkan untuk membiayai idle-capacity dari program yang sudah tidak feasible lagi (NC212, CN235, helicopter NBO105, NBell412 dan NAS332 Super Puma). Idle-capacity di IPTN berlangsung sejak berhentinya program N250 tahun 1998. Inilah yang menyebabkan krisis keuangan IPTN akhir-akhir ini.

- Dengan demikian kita dapat konsentrasi penuh di bisnis Aerostructures. Potensi bisnis disini sangat besar. Dalan 2 tahun terakhir ini maskapai-maskapai penerbangan Indonesia membeli lebih dari 200 pesawat terbang dari Airbus dan Boeing seharga 17.5 miliar dollar AS. Ini berarti IPTN seharusnya mendapat offset bisnis Aerostructures sedikitnya 1.75 miliar dollar AS dari Airbus dan Boeing. Pemerintah seharusnya tidak membiarkan kesempatan ini berlalu. Indonesia berhak dan harus mempersyaratkan bahwa untuk setiap pembelian pesawat dari luar negeri, pabrik pembuat pesawat tersebut harus memberikan offset kepada IPTN sedikitnya 10% dari harga pembelian.

- Jika kondisi keuangan sudah pulih dan kredibilitaspun sudah naik, IPTN dapat memulai merancang bangun ulang pesawat terbang yang paling feasible dibuat di Indonesia. Kita dapat mengoptimalkan dan memanfaatkan semua fasilitas, kapabilitas, data-data dan informasi teknis dari static / dynamic test, serta resolusi yang didapat dari uji terbang, dari program pesawat N250. Investasi untuk program ini yang mencapai 999 juta dollar AS, lebih dari cukup untuk pertimbangan menentukan pesawat yang paling feasible dan paling besar mendatangkan bisnis bagi IPTN.

- Memang tidak mungkin seluruh investasi yang 1.4 miliar dollar tersebut bisa diselamatkan, akan tetapi kita mempunyai potensi dan harapan besar untuk dapat menyelamatkan sebagian besar dari 999 juta dollar investasi yang khusus diperuntukkan pesawat N250. Dapat dipastikan sebagian besar investasi tangible maupun intangible di program N250 dapat dimanfaatkan untuk rancang bangun pesawat regional 70 penumpang yang baru.

Airliner jenis dan kelas inilah yang paling feasible untuk menggantikan N250 dalam 5-10 tahun kedepan, jika IPTN mendapat kepercayaan lagi untuk memproduksi pesawat terbang lagi.



Beliau juga sempat menyisipkan sebuah kutipan:

The N250 offers the the Company (IPTN) its only opportunity to transition into an economically sustainable enterprise”.  Booz.Allen & Hamilton. “IPTN Restructuring for Growth”.1996.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun