Pola ini kemudian dibawa sampai ke pekerjaan, ke masyarakat, ke keluarga bahwa puncak dari segalanya adalah Mendominasi dengan segala cara.Â
Akhirnya tak ayal jika hari-hari ini kita hanya saling berebut satu sama lain dan mematikan ruang refleksi yang sebenarnya justru kita bisa lebih baik lagi jika melakukan semuanya bersama-sama.Â
Demikian, Sakola Motekar akhirnya tak hanya menjadi Balai Latihan Kerja, tapi menyentuh ke hampir seluruh lini masyarakat. Dari yang belajar sambil jalan kemudian tidak sekedar jalan. Dari Sekolah biasa saja kemudian menjadi Sekolah Luar biasa.Â
Sebagai penutup dengan metode yang dilakukan oleh Sakola Motekar, cara belajar di Cibunar tak mengalami masalah apapun bahkan ketika Pandemi.Â
Ketika Pembatasan terjadi, semua orang diharuskan work from home, Sakola Motekar menjadi ruang temu bagi banyak orang di Cibunar, tetap sesuai protokol kesehatan dan pendidikan berlangsung di Saung seperti biasa.
Nah, ketika saat ini sekolah formal libur, Sakola Motekar justru semakin ramai dan menjangkau banyak pihak. Meretas beragam keterbatasan, menjawab kebutuhan dan menyediakan solusi mandiri dalam bingkai gotong-royong.
Surakarta, 2 Agustus 2020
INDRA AGUSTA
Source :
Sekolah Biasa Saja, Toto Raharjo, INSISTPress, 2018
Deschooling society, Ivan Illich, Harper and Row, 1972
Kontak :
Facebook : Sakola Motekar
Instagram : @sakola_motekar01
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H