Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Teman Lama

29 Oktober 2021   13:58 Diperbarui: 1 November 2021   01:06 1745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana jalanan sepi di waktu malam (Foto: Arcaion Via Pixabay)

Tas ransel sudah penuh kue buatan ibu. Dua kardus berisi makanan kampung dan beras, telah disiapkan di samping pintu. Satu rol tali rafia untuk mengikatnya di motorku juga telah tersedia.

Ibu lalu mengambil sapu ijuk ke samping rumah, dan hendak membersihkan pekarangan. Tak lama, beliau kembali ke teras. Dan berkata, "Le, semalam ibu lupa kasih tahu. Malam ini kamu diundang Mak Ijah di kampung sebelah, ada tahlilan 40 hari Sartono anaknya." 

"Tono?" Hampir kutersedak ampas kopi. Lututku lemas. Di pagi sedingin ini, keringat tiba-tiba mengucur deras. Benarkah apa yang ibu katakan. Lantas siapa orang yang kutemui tadi malam? 

***

Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata, didramatisir, serta disamarkan nama, tokoh dan tempat. Bila ada persamaan dengan pengalaman pembaca, itu hanyalah kebetulan semata.

Indra Rahadian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun