Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tidak Selalu Negatif, Inilah 3 Manfaat Overthinking bagi Karyawan

21 Maret 2021   17:00 Diperbarui: 22 Maret 2021   11:26 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita ganti istilah nothing to lose dengan padanan kata tulus. Lebih mudah dipahami dengan bahasa Indonesia. 

Bila sebagian kita merasa overthinking. Baik itu perihal pekerjaan, kehidupan pribadi atau sesuatu yang terjadi di luar kendali kita. Maka, jalan keluar terbaik adalah menjadi tulus. Hapus pemahaman yang bersifat transaksi, kepura-puraan dan ketakutan. Maka, solusi terbaik akan mengalir sesuai kinerja otak dan tingkat kecerdasan. 

Dalam dunia kerja, overthinking kerap dituding sebagai penyebab stres. Padahal jika dapat diatasi dengan baik, hal itu dapat memberikan manfaat. Berikut, tiga manfaat overthinking bagi karyawan.

Bekerja lebih teliti dan bertanggung jawab

Overthinking pada karyawan, kerap dialami oleh karyawan yang mempunyai rasa memiliki dan tanggung jawab besar terhadap perusahaan. Masalah sepele dengan urgensi rendah, akan dipikirkan berlebihan. 

Sisi baiknya adalah tingkat ketelitian dalam bekerja menjadi lebih tinggi. Dorongan untuk mencari sumber pengetahuan di bidang kerja akan bertambah. Dalam proses berpikir, integritas kamu terhadap perusahaan akan terbentuk.

Bagaimana bisa? Kita kehilangan waktu istirahat dan makan untuk berpikir mengejar deadline, targe,t dan kendala. Bisa lemas, sakit atau stres. 

Nah, bukan itu yang harus dipikirkan berlebihan. Ingatlah, pekerjaan adalah sesuatu yang dikerjakan bukan untuk direnungkan. Lalu sadari, kamu tidak bekerja sendiri dan perusahaan adalah sebuah organisasi.

Perangkat terbaik dalam dunia kerja adalah ISO (Organisasi Internasional untuk Standarisasi) yang komprehensif mengatur aktivitas perusahaan terkait mutu organisasi. 

Lebih sederhana memahami ISO, yaitu dengan mencatat apa yang kamu kerjakan dan mengerjakan apa yang kamu catat. Dan dari catatan tersebut kita mengetahui, apa yang kita dapat lakukan untuk menuntaskan deadline, target, dan pilihan mengatasi kendala. 

Berpikir hanya untuk pilihan solusi, pada kendala yang telah kamu uraikan dalam catatan. Lemparkan ke dalam rapat, lalu mulailah berbagi beban pikiran. 

Keputusan terbaik, adalah keputusan yang disepakati dan dilaksanakan bersama. Dan karyawan overthinking, biasanya menjadi pemicu dan penentu keputusan tersebut. 

Bekerja lebih kreatif dan visioner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun