Andai taringnya tidak patah, tentu Cyno akan menggigit. Andai tenaga masih ada, tentu ia akan melarikan diri.Â
"Nasib baik, engkau tidak dapat menyalak. Mereka, tidak membawamu. Tersisa satu makanan untukku. Malam ini, aku mau masak enak" racau orang yang bersandar di kandang.Â
"Lapor, Ndan. Tersangka melarikan diri. Ini hari, harusnya kami bawa ke kejaksaan."
Laporan salah satu anggota kepolisian, mengagetkan se-isi ruangan. Hal itu, membuat perwira berpangkat bunga melati bernama AKBP Togar, segera memberikan perintah mengumpulkan seluruh anggota.
Mereka berkumpul di depan kantor. Jack ikut berdiri di dekat pintu masuk, iapun mendengarkan perintah dan rencana anggota kepolisian.Â
"Sebar anggota di terminal, pasar dan cek setiap angkutan umum. Bawa kembali tersangka, secepatnya!"Â
"Ijin, Ndan!" teriak Jack.Â
Barisan anggota kepolisian menatap Jack dan terlihat AKBP Togar, mengangkat bahu dan kedua tangan. Pertanda, mempersilahkan Jack untuk berbicara.Â
"Tersangka, tak akan kemana-mana. Kasus ini viral, tak akan ada sopir angkutan yang mau antar. Tak ada kendaraan hilang di kantor ini, berarti tersangka kabur dengan berjalan kaki," ucap Jack.Â
"Lantas, kemana dia akan pergi?" tanya AKBP Togar.Â
"Dia kembali ke rumahnya," jawab Jack.
Riuh tawa anggota kepolisian memenuhi halaman kantor. Mereka meragukan dan menganggap lucu dugaan Jack. Melihat hal itu, AKBP Togar memerintahkan seluruh anggota menjalankan rencana semula.Â