Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Catatan Eyang Kakung

7 Februari 2021   17:06 Diperbarui: 7 Februari 2021   17:51 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidupku hampa, mimpi-mimpi getir masa silam membayangi tidurku. Hingga, aku memutuskan menyerahkan warung nasi pada kerabat Darsinah.

Aku mau pergi, ke tempat dimana aku bisa melupakan masa-masa getir. Tercerabut dari kampung halaman, hidup menggelandang di jalanan ibukota dan kehilangan satu-satunya orang yang mencintaiku.

Batam, 2021

Hari ini, aku mencatat kisah hidupku dalam buku tulis bekas. Anak perempuan berjilbab kuning, memberikan dengan cuma-cuma.

Dia baru pulang mengaji, di mushalla yang kubersihkan tiap sore. Neneknya, baru dua bulan kunikahi. Mereka menerimaku dengan tangan terbuka. 

Ahk, tubuhku butuh berbaring. Dua cangkir kopi Bude sudah membuat perutku kembung. Biarlah, daganganku tak laku hari ini. Tak akan basi barang-barang bekas ini dimakan lalat.

**

Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama, tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.

Indra Rahadian, 07/02/21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun