Diapun terbang ke arah aliran air, yang mengalir di pinggiran kebun. Dan hinggap di sebuah batu besar. Matanya mengawasi ke sekeliling. Tak ada satu mahluk pun, selain petani Guido dan semut-semut hitam.
"Hai, semut usil," panggil Joe pada salah satu semut.
"Ke mana perginya katak dan burung-burung pipit?" tanya Joe.
Salah satu semut mendekati Joe dan menjawab, "ini sangat menakutkan, Joe."
"Apa, yang menakutkan?" tanya Joe penasaran.
"Katak dan burung-burung pipit. Mereka ditangkap oleh manusia, dimasukan ke dalam karung," jelas semut hitam.
"Untuk apa?" Joe kembali bertanya.
"Untuk dimakan, oleh manusia," tutup semut hitam.
Joe termenung, bertanya-tanya, kenapa manusia sampai harus memakan katak dan burung-burung? Bukankah sudah cukup ayam, kambing dan beras untuk makanan manusia.Â
Tak ambil pusing, Joe kembali terbang berkeliling. Mencari mangsa, guna menjaga kebun cengkeh petani Guido.
Hari sudah senja, matahari tenggelam di ufuk barat. Langit sore berwarna jingga, perlahan-lahan menghitam. Tibalah kegelapan malam.Â