Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Misteri Paviliun Seroja

17 Desember 2020   22:51 Diperbarui: 18 Desember 2020   17:06 2463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Misteri Paviliun Seroja by Pixabay

"Kyai, apakah Pek Ayung baik-baik saja? Beliau bertingkah aneh tadi, mengatakan seumur-umur. Padahal baru dua minggu, beliau tiba di desa ini," Tanya Pastor Bobby.

Kyai Masturo pun menjawab, "entah, beliau sudah dua minggu menjaga tempat ini dan tidak terjadi apa-apa, Pastor."

"Semoga begitu Kyai, karena sudah tak terdengar lagi ada korban. Setelah jasad serdadu belanda yang diculik dan dibunuh pejuang kita dahulu, ditemukan tahun lalu," ucap Pastor Bobby.

"Apakah Pastor sudah memberitahukan pada Pek Ayung, perilah musibah yang dialami oleh penjaga paviliun terakhir?" Tanya Kyai Masturo.

"Semalam, saya mau memberitahu beliau. Namun belum sempat, karena adanya maling yang masuk ke dalam paviliun." Tutup Pastor Bobby.

Saat keduanya tengah asyik bercengkrama, dari salah satu ruangan paviliun seroja yang terlihat gelap dan berdebu. Bunyi decit kursi goyang berbahan rotan, sayup-sayup terdengar.

Seseorang menyerupai Pek Ayung tengah terduduk di atas kursi goyang tersebut. Ia menatap dingin pada daun jendela kusam yang masih tertutup rapat.

Terlihat jelas ceceran darah yang masih segar, pada leher sosok tersebut. Dengan luka sayatan yang masih menganga.

**

Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.

(Indra Rahadian 12/17/20)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun