Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Misteri Paviliun Seroja

17 Desember 2020   22:51 Diperbarui: 18 Desember 2020   17:06 2463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Misteri Paviliun Seroja by Pixabay

"Pek Ayung, memang tua keladi. Beliau ringkus dua orang maling itu sendiri, Kyai," jawab Pastor Bobby.

Pek Ayung mempersilahkan Kyai Mastur untuk duduk, beliau lalu berkata, "saya marah loh, seumur-umur tinggal disini, tak pernah ada maling atau pencuri."

Beberapa warga yang menjadi korban hendak memukul Toro dan Wito, namun dicegah oleh Pastor Bobby dan Kyai Masturo.

Saat itulah Wito berani bertanya pada Kyai Masturo, ia bertanya, "maaf Kyai, maaf Pastor, maaf Apek, bukankah bangunan paviliun seroja ini angker menurut cerita orang-orang."

"Betul, itulah sebabnya kami lari kesini agar tidak dikejar-kejar massa," ucap Toro menambahkan.

"Hantunya yo koe!" Celetuk salah satu warga.

"Bangunan ini, bangunan bersejarah yang menjadi saksi perjuangan saat melawan penjajah," jawab Kyai Masturo.

"Bangunan utama, sengaja dibakar untuk melindungi pejuang yang bersembunyi di dalam paviliun," tutup beliau.

"Bapak-bapak, tolong bawa mereka ke kantor polisi. Pek Ayung juga tolong ikut, kami bantu jaga paviliun sampai Pek pulang," pinta Pastor Bobby pada warga.

Warga dan Pek Ayung membawa Wito dan Toro keluar dari paviliun seroja, mereka akan menyerahkan kedua maling tersebut kepada pihak kepolisian.

Kyai Masturo dan Pastor Bobby, masih berada di dalam paviliun seroja. Mereka mengambil duduk dan mengobrol sambil minum teh yang sudah tak lagi hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun