Tiba seorang anak lelaki kecil melangkah mendekat, langsung merangkul Morgan dan meminum kopi dari botol minum yang dipegangnya.
"Ayah, kenapa lama sekali," gumam sang anak.
"Ibu sudah lebih dulu pulang ke rumah," lanjutnya.
Morgan menatap Morgana dengan senyum, iapun segera bangkit berlalu, meninggalkan Morgana seorang diri.
"Iya jagoan ayah, ayo kita pulang," ucap Morgan pada anak tersebut.
Morgana memandang punggung Morgan untuk terakhir kalinya, ia benar-benar harus ikhlas melihat Morgan bahagia dengan keluarga kecilnya.
Dan iapun harus membuka lembaran baru dalam hidupnya, mencari kebahagiaan dengan membangun keluarga kecilnya sendiri di Amerika.
Melangkah meninggalkan masa silam, tanpa tangis dan air mata yang mengalir. Hanya senyum dan hati yang lega.
"Jodoh tak akan kemana. Asalkan kau tetap melangkah, ia akan melangkah bersamamu."
****
Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.