"Jika kau tak menghabisinya sekarang, kelak dia akan menjadi bencana bagi Indonesia," lanjut Romeo.
"Tapi dia tidak terafiliasi dengan ISIS!?" Bentak Widya.
Sambil menyalakan kretek, Romeo berkata, "dia akan menciptakan ISIS nya sendiri, Osiris!!"Â
Widya menahan nafasnya, ia terlihat begitu tertekan dan berantakan malam itu, iapun bergegas mengemasi pakaiannya dari dalam lemari.
"Aku mau berlibur ke Daytona sebagai turis," pinta Widya.
"Tidak perlu!" Tolak Romeo.
"Jangan lupa, kita bertemu di Utrecht 500 jam dari sekarang!" Perintahnya.
Hoog Catharijne, Utrecht.
Widya memasuki sebuah pusat perbelanjaan di Hoog Catharijne, ia memakai headphone dan bergaya cukup trendy untuk wanita seusianya.
Dan tak lama, terlihat kerumunan orang sedang menyaksikan petugas paramedis tengah mengangkat jenazah pria paruh baya, berperawakan Melanesia dengan tangan yang tak lepas dari dadanya.
"Romeo, sudah selesai," ucap Widya dari ujung headphone.