Praha, 15 Januari 2019.
"Dean, do you really love me?' tanya Widya dari dalam selimut.
"Sure, Widya," jawab Dean, yang tengah berbaring membelakanginya.
"Honestly, Dean!?" Ujar Widya ketus.
Lalu terdengar suara berdesis, dan seketika tubuh Dean pun terjatuh dari atas ranjang dengan sebuah pisau yang masih ia genggam ditangannya.
"Maafkan aku, Dean," ucap Widya, sambil mencabut peredam suara dari ujung pistolnya.
"Negaraku, lebih penting dari sekedar romantisme kita selama ini!" Lanjutnya.
Widya menepuk keningnya, kemudian berkata, "oh tidak, aku harus meminta Romeo untuk membereskan mayat Dean."
Rohman, aka Roman aka Romeo, agen penghubungku di Praha, dia baru saja mendapatkan promosi jabatan untuk berdinas diwilayah Eropa.
Setelah lulus dari sekolah intelejen pada tahun yang sama, kami direkrut oleh badan intelijen negara pada waktu yang berbeda.