Malam ini, ayah pulang kerumah dengan wajah yang lelah dan rambut berantakan serta pakaian yang basah kuyup, setelah seharian ia bekerja mencari nafkah untuk kami.
Hari ini, hujan tidak berhenti dari sore hingga malam dan lampu dirumah kami baru saja mati, kasihan ayah kehujanan hingga pakaiannya basah dan pulang kerumah dengan kondisi gelapÂ
Sepertinya ayah sangat sibuk, karena malam ini ayah tidak membawakan kami oleh-oleh sepulang kerja, padahal biasanya ayah rutin membawakan oleh-oleh setiap pulang bekerja di akhir pekan.
Setelah mengucapkan salam, ayah akan langsung mencium keningku, kening ibu dan bergegas mandi, lalu kami sekeluarga akan makan malam bersama dan bercerita hingga kantuk melanda.
Namun, malam ini ayah langsung menuju kamar mandi diterangi lilin dari ruangan depan yang ibu nyalakan sehabis magrib, ayah bahkan tidak mencium kening ibu yang menyambut didepan pintu.
Selesai mandi dan berpakaian, ayah terlihat bercengkrama dengan ibu dengan serius, kemudian kami pun makan malam bersama dengan hanya diterangi cahaya lilin.
Aku tak melihat senyum ayah yang biasanya terkembang jika melihatku dan ibu, kali ini wajah ayah terlihat lesu, entah beban apa yang ada didalam pikiran ayah.
Tapi hal itu berlangsung tak lama, ayah mengantarkan aku ke kamar untuk segera tidur, dan tak lupa ia akan menceritakan sebuah dongeng sebelum tidur.
"Apa kamu bersenang-senang hari ini, jagoan?" Tanya ayah.
"Iya, ayah aku sangat senang sekali hari ini," jawabku.