Pak Mamang sudah berada didepan meja Diana, menjejakkan kakinya pada tangga portabel untuk melepas lampu neon dan menggantinya dengan yang baru.
Tak lama, Diana tiba dengan ceria dan langsung duduk manis, merapihkan rambut dan mengusap matanya dengan tisue sambil berkaca pada layar handphone ditangannya.
"Antoo, Doni mana ya?" Tanya Diana pada Anto.
Anto yang kali ini tengah berada dalam pertarungan belantara fantasi EM-EL, terlihat begitu sibuk dengan headset yang melekat pada telinga kiri dan kanan.
Diana yang tak mau ambil pusing karena diacuhkan anto, meletakkan handphone pada meja kerjanya dan jari-jari manisnya mulai meraba lembut pada mouse merah jambu.
Didepan layar komputer, senyum kecil berganti senyum lebar, muka masam berganti muka ceria pada wajah cantik Diana karena bertambahnya jumlah follower dan like pada postingan media sosialnya begitu menyenangkan hatinya saat ini.
Sementara Abdul yang duduk dimeja paling pojok dekat mesin fotocopy, tengah bertarung dengan tumpukan berkas yang dengan cermat dan rapih disusun pada lemari file bertingkat-tingkat.
03.00 PM
"Pak Rudy, laporan pembelian yang minggu ini, tolong sebelum pulang sudah berada dimeja saya" ucap Pak Bambang pada Pak Rudy dari gagang telepon.
"Siap," ucap Pak Rudy mantap.
Pak Rudy bergegas turun menuju lantai dua, tempat Diana, Anto, Doni dan Abdul bertugas.