"Sibuk, ah elah," jawab Doni dengan ketus.
Diana melirik pada Anto dan memanggilnya dengan sedikit manja, "Antooo."
Anto hanya menggeleng-gelengkan kepala tanpa menjawab, sementara jari jemari tangannya kian sibuk bergumul pada layar genggam.
"Eh...anak baru, kelantai dasar gih panggil pak mamang," pinta Diana yang melihat Abdul tengah melintas didepan meja kerjanya.
Abdul yang berjalan agak cepat karena baru turun dari lantai atas hanya mengangguk dan segera berjalan menuju tangga dengan tergesa, kemudian turun kelantai dasar mencari Pak Mamang.
Tugas dihari pertama bekerja belum sempat dia kerjakan, karena dua jam sudah habis waktu bercengkrama dengan Pak Bambang "Big Boss" Â dilantai atas, mendengarkan 99 % curahan hati dan 1% arahan tugas kerja.
Dilantai dasar, Abdul melirik-lirik kiri kanan mencari sosok Pak Mamang dan langkahnya terhenti pada pintu pantry dipojok ruangan.
Terlihat 4 orang pegawai yang sedang asyik menyeruput kopi diruang pantry, dan seseorang berbaju safari biru tua menyapa Abdul dengan ramah.
"Anak baru ya? Ngopi dulu sini."
"Saya cari Pak Mamang, dipanggil Bu Diana," ucap Abdul dengan senyum kikuk.
"Oh, iya siap nanti saya naik ke atas," jawab Pak Mamang, yang tengah sibuk mengaduk kopi yang baru diseduhnya.