Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Kaka si Kucing Hutan dan Burung Jalak

16 Oktober 2020   22:10 Diperbarui: 10 November 2020   01:42 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu terdengarlah bunyi "Kuk kuk kur... kuk kuk kur," burung jalak menirukan suara burung tekukur.

"Ah hanya burung tekukur, tak laku jika dijual!" Ujar manusia itu sambil terus mencari kucing hutan.

Burung jalak pun berganti menirukan suara burung lainnya, "krukuk.. kuk kruk.. krukuk kuk kruk.. kuk."

Manusia itu mulai menghentikan langkahnya dan mendengarkan baik-baik suara tersebut, "itu burung perkutut, harganya mahal."

Saat manusia tersebut akan memulai langkahnya kembali, dari kejauhan terdengar sosok manusia lain memanggil. 

"Hoii..Sedang apa kamu disitu!? bukannya kerja!! masih banyak pohon yang harus ditebang!!" Semakin jelas terdengar.

"Baik pak mandor," manusia tersebut menjawab seruan tersebut seraya menjauh dari tepi hutan.

Selamatlah kaka si kucing hutan, berkat burung jalak yang pandai menirukan suara burung lain.

*****

"Terimakasih hai burung," ucap si kucing hutan.

Sambil beringsut dari tempatnya, kaka si kucing hutan pun kembali bertanya, "bagaimana kau bisa meniru suara burung lain!?, burung apa kau sebenarnya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun