Burung jalak menempuh perjalanan panjang, setelah berhasil lepas dari sangkar yang dibuat manusia, terbang tak henti mencari pohon yang aman untuk bersarang.
Dari kejauhan dia melihat seekor kucing hutan tengah terkapar dibawah pohon, karena hari sudah malam, diapun hanya memperhatikan dari atas pohon, sesekali terbang mendekat dan mematuk-matuk tubuh kucing hutan tersebut, berharap bangun dari tidurnya.
Keesokan paginya, burung jalak terbang ke arah sungai dan menyimpan air didalam paruhnya, lalu kembali ketempat si kucing hutan yang terkapar, kemudian dia jatuhkan air tersebut tepat diwajah kucing hutan.
"Hai siapa kau !?" Terkesiap si kucing hutan pun terbangun.
"Aku yang mencoba membangunkan kau, hai kucing hutan!, Dasar kucing! Semalaman kau tertidur lama sekali," omel si burung jalak.
Dengan lemas, terlihat si kucing hutan mencoba mendekati si burung jalak dan berkata. "Aku tidak tertidur, aku terlempar hingga pingsan!".Â
"Kau begitu cantik, suaramu bagus, pasti nikmat sekali menyantapmu dipagi hari ini," ujar si kucing hutan seraya menatap tajam pada burung jalak.
"Kau kucing hutan atau buaya!? Kata-katamu manis sekali, tapi mengerikan mendengarnya," ucap burung jalak sambil menjauh terbang keatas dahan.
"Aku sungguh lapar, benarkah kau tak mau menjadi santapanku?" Kucing hutan pun terduduk.
"Tidak..tidak.. tidak," ucap burung jalak sambil meloncat-loncat.
"Sekarang suara burung beo kau tiru juga," ucap si kucing hutan.