Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menunggu UNESCO Tetapkan Pantun Jadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia

11 Oktober 2020   10:27 Diperbarui: 12 Oktober 2020   08:50 1347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantun dari penulis dapat dinikmati pada judul "Berlayar Pantun Bertalu Rindu" dan "Pantun Rindu Bahaya" (silahkan klik pada judul).

Dengan berpantun, intelektualitas kita dipacu untuk menemukan makna dan nilai yang terkandung di dalamnya.

Meskipun pantun dekat dengan keseharian masyarakat, seperti pantun sederhana buah-buahan dan pantun disini gunung disana gunung, namun dalam aktivitas sehari-hari jarang sekali kita berpantun.

Padahal pantun merupakan produk budaya yang harus dilestarikan, menggali betapa bernilai dan luhurnya bahasa Indonesia.

Jika pantun sederhana dengan tema buah dan gunung dirasa usang, seperti :

Buah manggis
Buah pepaya
Nona manis
Siapa punya

Atau,

Disini gunung disana gunung
Ditengah-tengah ada jurang
Jatuh cinta usah termenung
Telat melamar diambil orang

Maka cobalah membuat pantun sederhana, karena dalam keseharian pun pantun dapat kita lestarikan, sesuai kadar pemahaman kita dengan bahasa sehari-hari. Berikut contohnya :

Di pasar

Rumah kamu dekat pasar
Jalan kesana sudah bagus
Nanti pulang aku yang antar
Tak perlu segan, aku tulus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun