Mohon tunggu...
Indra Darmawan
Indra Darmawan Mohon Tunggu... Administrasi - Reguler Citizen

Ciptaan Tuhan | Greedy for Knowledge | Peaceful Life Seeker | Author of My Life's Story

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Operasi Politik OTT Edhy Prabowo

28 November 2020   13:02 Diperbarui: 28 November 2020   15:27 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dikarenakan JKW meminta PBS sebagai salah satu menteri-nya. Iya, menteri-nya. Menteri adalah pembantu presiden. Berarti PBS merupakan salah satu pembantu JKW. PBS dan JKW tidak selevel.

Bila dilihat dengan kacamata politik, JKW merupakan petugas Partai PDIP. Yang mana Ibu Megawati Soekarnoputri (selanjutnya disebut MGS) merupakan ketum-nya. Berarti JKW merupakan bawahan MGS secara politik.

Berarti kelas Partai Gerindra dan PDIP berbeda tingkat. Ujar penulis ya.

Ini berbeda Ketika Gerindra masuk ke dalam pemerintah. Dan PBS mengirimkan "orang-orang terbaiknya" sebagai kepanjangan tangan partai. Sementara PBS dan MGS duduk di high table dengan level yang sama.

High table mengatur jalannya kepemerintahan secara politik mercusuar. High table merupakan grup dan tempat berkumpul daripada para king & queen maker.      

Harapan yang Terkhianati

PBS duduk sebagai Menhan. Pos kementerian dengan bujet terbesar kedua. PBS juga didapuk menduduki jabatan dan peran-peran penting. Terakhir ditunjuk untuk mengomandoi proyek Food Estate.

Selain PBS, JKW juga menyediakan 2 slot menteri untuk Gerindra. Satu slot lainnya diisi dengan orang kepercayaan dan didikan PBS, yaitu EDP.

Darma* politik yang diberikan JKW ini tentu bukanlah semata-mata karena asas kedermawanan**. Namun harus ada imbal balik atasnya. Para pengamat politik sering menyebutnya dengan terminologi politik transaksional; politik dagang sapi; dan aneka sebutan lainnya.  

Setidaknya penulis melihat sekurang-kurangnya ada tiga kejadian politik yang mana JKW melakukan strategi hibah darma politik ini.

Pada Pemilu 2014, JKW melakukan rekrutasi politik kepada Pak Jusuf Kalla (selanjutnya disebut JK). Harapannya Golkar yang saat itu justru sebagai oposan dapat berbalik arah mendukung JKW.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun