Proses akulturasi yang dilakukan Gandhi dengan ikut membantu berdirinya Passive Resisters Soccer Club ditunjukkan dengan bukti konklusif bahwa ia pernah berfoto dan menyampaikan pidator tentang pembangkangan sipil saat pertandingan.
Di Afrika Selatan, pertandingan sepak bola jadi tempat berkumpulnya orang-orang kurang mampu, termasuk orang India dan penduduk asli Afrika. Bagi mereka, berada di stadion menjadi kesemaptan untuk berteriak sekuat tenaga. Meluapkan kegelisahan dan penderitaan yang selama ini dialami.
Audiens ini yang menjadi sasaran Gandhi, mereka yang paling banyak mendapat perlakuan diskriminatif dari para pemukim dan penguasa Inggris.
Lewat pertandingan yang dilakoni Passive Resisters Soccer Club, Gandhi berkesempatan untuk sebarkan ajaran Satyagraha dan ajakan untuk melakukan pembangkangan sipil melawan penindas.
Di sisi lain pertandingan sepak bola juga menjadi tempat bagi gerakan Gandhi untuk melakukan penggalagan dana yang diperuntukkan untuk keluarga aktivis yang dipenjara.
Pertandingan digelar sebagai bentuk protes atas penangkapan aktivis yang menentang peraturan segregasi rasial. Hingga saat ini, lapangan sepak bola di Phoenix yang menjadi tempat perjuangan Gandhi masih ada dan menjadi salah satu cagar budaya.
Selama beberapa dekade, sepak bola telah memainkan peran penting dalam membangun moral massa.
"Saat itu, ide bermain tim jauh lebih kuat daripada ide pemain bintang dan ini adalah sesuatu yang sangat menarik baginya. Dia percaya permainan itu memiliki potensi besar untuk mempromosikan ajarannya. Namun keliru jika berpikir bahwa sepak bola hanya sarana komunikasi bagi Gandhi," jelas Poobalan Govindasamy, presiden asosiasi sepak bola indoor Afrika Selatan.
Menurut Govindasamy, Gandhi sangat memiliki peran besar bagi sepak bola Afrika Selatan dalam lingkup alat perjuangan melawan tindakan rasial.
"Warisan sosial Gandhi di Afrika Selatan selalu menjadi yang terdepan dalam karya-karya tetapi warisan olahraganya tidak boleh diabaikan karena itu membuka jalan bagi korban segregasi rasial untuk menikmati olahraga seperti yang dilakukan tuan kolonial mereka,"
Meski akhirnya Passive Resisters Soccer Club telah bubar, muncul komunitas sepak bola India di Afrika Selatan yang tetap mengikuti jalur perjuangan Gandhi.