Mohon tunggu...
Media Kanal Data
Media Kanal Data Mohon Tunggu... Editor - CEO

Startup Media Digital Transformasi Ekonomi, Startup, Enterprenuer, UMKM, CSR, Bussiness Campaing Strategi yang berfokus New Ekonomi, Menyajikan artikel dan laporan perkembangan bisnis dan inovasi teknologi Terkini

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Produksi Tembus 1 Ton Per Bulan, Rendang Uni Lili Alamat Jl. Juanda 39 A Padang Tembus Ekspor Amerika

2 November 2022   07:50 Diperbarui: 2 November 2022   08:04 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Rendang UNI LILI memiliki Toko Alamat di Kota Padang, beralamat di Jalan Juanda No. 39a Kel Rimbo Kaluang, Kec. Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat 25115.

UMKM Kuliner Nusantara di acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 menyingkap salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Rendang Uni Lili asal daerah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

Disampaikan bahwa mereka sanggup memproduksi olahan rendang hingga bisa menembus pasar ekspor. Bahkan, mereka akan mengekspor sekitar 1000 kilogram bumbu rendang ke Amerika dan Jepang.

Pemilik Rendang Uni Lili, Ermaneli, mengungkap syukurnya. Bahkan, ia mengaku bahwa bumbu rendang menjadi permintaan terbanyak di Jepang dan Amerika.

"Alhamdullilah sudah tembus export lewat buyer reseller, perantara pihak ke dua saat di kunjungi di stand kementerian perdagangan," ujar Ermaneli dalam keterangannya, belum lama ini.

Awal Mula dan Sertifikasi

Uni Ermaneli sudah lama menyajikan produk olahan rumahan berupa rendang khas minang. Terhitung sejak 2016 lalu hingga sekarang, ia dan timnya masih eksis untuk kebutuhan konsumennya yang berada di sejumlah provinsi di tanah air Indonesia dan luar negeri.

Awal mula usaha produk UMKM itu dibuka dibukanya pada tahun 2016. Ermaneli di awal hanya menyerap 3 orang tenaga kerja untuk pengolahan rendang. Sekarang, dia telah memiliki 17 tenaga kerja.

Permintaan dalam dan luar negeri banyak setiap minggunya, karena produk usaha makanan Rendang UNI Lili ini sudah memiliki sertifikat halal. Lalu sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI), sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV), dan sertifikat Badan Pengelola Obat dan Makanan (BPOM).

Menurut ibu tiga anak itu, pengurusan sertifikat ini sangatlah sulit, terutama sertifikat SNI.

Pentingnya sertifikat NKV untuk produk makanan, sebagai bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan higiene-sanitasi sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan produk hewan pada unit usaha produk Rendang Uni Lili.

Begitu juga sertifikat BPOM, konsumen dan calon konsumen lebih merasa aman dan percaya untuk mengonsumsi produk rendang dan bumbu yang akan dipasarkan UMKM Uni Lili. Termasuk sertifikat halal, agar konsumen tidak was-was dalam mengonsumsi produk makanan dan terhindar dari produk yang mengandung unsur haram.

Saat ini, produk Rendang Uni Lili juga dalam proses pengurusan Customer Prize Indeks (CPI).

"Mudahan CPI dalam waktu dekat sudah keluar," harap Ermaneli.

Bahan Daging

Sedangkan bahan mentah daging sapi didapatkannya di rumah potong di Padang yang memiliki standar BPOM. Di sana, Ermaneli sudah berlangganan daging sejak 5 tahun lalu.

Sekarang, daging dibelinya seharga Rp130 ribu per kilogram. Daging sapi tersebut diolah di kediamannya berjarak sekitar 100 meter dari Pasar Padang Aro, Pusat Kabupaten Solok Selatan.

Dalam seminggu, ia menghabiskan 150 kg daging. Sebab pemasaran produknya dilakukan secara manual dan online lewat Instagram/rendangunilili  di e-commerce besar. Di antaranya lewat Tokopedia, Shopee, dan Lazada.

"Kita punya outlet di jalan Veteran Purus, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang. Di sana kita pasarkan, di sini (Solsel, red) kita hanya tempat memasak rendang," jelasnya.

Dorongan Rendang Mendunia  Mulai dari Pemprov Sumatera Barat

 Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Dinas Koperasi UKM terus berupaya dan mendorong agar lebih banyak lagi pelaku usaha rendang dapat memasarkan produk ke manca negara.

" Rendang Mendunia adalah dua kata yang sangat bermakna," Kata Hilma Damanhuri Djalil  Jabatan sebagai Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil dari Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Barat

Berdasarkan Data Rendang Dari Provinsi Sumatera Barat memiliki banyak varian yang berasal dari banyak Kabupaten/Kota.

Rendang Masing-masing daerah memiliki ciri khasnya sendiri, baik dari rasa maupun jenis rendangnya. 

Rendang uni lili salah satu produk terbaik yang dimiliki ranah minang.

"Tak hanya rendang daging, berbagai varian rendang dan juga bumbu yang diolah dengan sangat baik hingga menghasilkan cita rasa yang disukai konsumen," kata Hilma

Rendang uni lili terbilang sukses dalam penjualan melalui shopee. Jutaan produk laku terjual dan menjadikan rendang ini sebagai best seller untuk kategori rendang.

"Tak hanya rendang daging, berbagai varian rendang dan juga bumbu yang diolah dengan sangat baik hingga menghasilkan cita rasa yang disukai konsumen," kata Hilma.

Rendang Uni Lili terbilang sukses dalam penjualan melalui Shopee. Jutaan produk laku terjual dan menjadikan rendang ini sebagai best seller untuk kategori rendang.

Melalui Amerta Indo LLC yang melakukan kurasi terhadap beberapa produk rendang asal Sumatera Barat, maka rendang uni lili terpilih untuk di ekspor ke USA dan Korea.

"Harapan kami tentunya agar rendang unilili dapat mengharumkan ranah minang dengan rendagnya yang juga terkenal sangat lezat," pungkasnya.

Meningkatkan Perdagangan ke Pasar Global

Kementeri Perdagangan mendorong kuliner Indonesia bisa semakin dikenal di lidah masyarakat lokal. Menurutnya, banyak orang Indonesia masih sering mengonsumsi makanan luar negeri, padahal jenis makanan itu dibuat oleh UMKM Indonesia.

"Kuliner itu gini, kita punya segala macam. Bayangin aja, yang namanya mi dari Vietnam, kuahnya bening, mi-nya putih, di sini banyak.

Juga ada rendang macam-macam, UMKM kita banyak yang jual itu," kata Mendag di sela-sela kunjangannya ke stand-stand UMKM Kuliner Nusantara di acara Trade Expo Indonesia, Tangerang, Rabu (19/10/2022).

Menurut dia, Indonesia mampu menyaingi Mi Vietnam yang banyak dijual di Indonesia. Salah satunya dengan mengenalkan mi Tok-Tok.

"Contohnya Mi Vietnam, kita punya yang mirip dengan itu. Tadi saya liat namanya Mi Tok-Tok. Kenalkan itu saja, kelar sudah," tutur Mendag.

Di ajang pameran internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 ke-37 ini, Mendag Zulhas menggiring tamu-tamu asing untuk mencicipi kuliner Indonesia. Selain untuk memperkenalkan rasa, juga untuk membuka peluang ekspor.

"Di TEI ini kita harus buka pasar. Jangan sampai uang orang Indonesia, tapi makan ikan patin dari Vietnam, nunggu rendang dari Thailand," pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun