Mohon tunggu...
Indodax
Indodax Mohon Tunggu... Lainnya - Indodax merupakan platform trading aset crypto pertama buatan Indonesia yang mendapatkan tiga sertifikasi internasional, yakni ISO 9001 : 2015, 27001 : 2013, dan 27017 ; 2015.

Indodax adalah indonesia crypto exchange pertama yang terdaftar resmi di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan RI.

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Crypto Winter Berlanjut, Cara Pintar Lihat Momentum untuk Bertahan

1 November 2022   11:51 Diperbarui: 3 November 2022   10:11 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penurunan pasar kripto masih belum berhenti. Meski sudah banyak diprediksi, crypto winter ini terus berlanjut dan akan sangat sulit untuk diperkirakan kapan berakhirnya. 

Ragam berita crypto yang mengarah bear market terus bermunculan. Hal ini membuat para pelaku trading harus bersabar dan cermat untuk mencermati pergerakan aset kripto di pasar dan melakukan transaksi jual beli crypto.

Siklus bear market crypto yang membuat pasar mengalami volatilitas tinggi dan tak menentu bisa jadi akan membuat momentum positif untuk mencari hal baru untuk diinvestasikan dan apa yang harus dihindari.

Anjloknya blockchain Terra di Mei 2022, menjadi awal makin terpuruknya aset kripto di tahun ini. Kondisi crypto winter pun semakin menurun hingga membuat crypto market semakin merosot. 

Setelahnya, Bitcoin btc yang menjadi salah satu koin teratas juga mengalami penurunan lebih dari 70% sejak November 2021 lalu. Dampak yang signifikan pun terjadi pada aset kripto teratas lainnya. Ethereum eth juga mengalami anjlok sebesar 73% dari level all time high.

Tak cuma itu, aset kripto lainnya juga mengalami penurunan yang juga signifikan. Seperti pada Solana (SOL), Cardano (ADA), dan BNB. Semuanya berada dalam zona merah.

Boleh dibilang kondisi crypto winter di pasar crypto tahun ini menjadi yang terparah sejak 2011 lalu. Siklus ini membuat harga Bitcoin yang diperdagangkan akan berada di bawah harga tertinggi sebelumnya di periode dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Apa itu crypto winter ?

Crypto winter, istilah ini sering kali Kamu dengar saat ini. Karena ungkapan ini menggambarkan kondisi pasar crypto yang memang sedang mengalami penurunan dan kondisi tak menentu. 

Tapi apa seh sebenarnya arti crypto winter? Crypto winter seperti diketahui merupakan kondisi berkepanjangan ketika beragam aset kripto mengalami penurunan harga yang signifikan. Istilah ini mencuat ke permukaan saat terjadi bear market yang berkepanjangan pada 2018-2019.

Co-founder dan mantan CEO bursa exchange BTCC, Bobby Lee menuturkan, bahwa crypto winter membuat nilai aset crypto anjlok cukup signifikan. Seperti Bitcoin dan lainnya yang bisa turun hingga 70%.

Istilah crypto winter pertama terungkap saat 2018. Saat itu, harga bitcoin mengalami penurunan drastis di bawah USD 8.000 atau sekitar Rp114,65 juta. Bahkan pada crypto winter 2018, harga bitcoin turun signifikan yakni sekitar 75 persen dari level harga tertingginya.

Sementara harga ethereum mengalami penyusutan sekitar 90 persen dan berimbas pada kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan yang merosot hingga 80 persen.

Kapan crypto winter 2022 berakhir?

Beberapa faktor yang membuat aset kripto anjlok dan menyebabkan bear market kripto 2022 ini terasa sedikit berbeda. Salah satunya, kondisi ekonomi makro yang tak kunjung membaik, adanya ketegangan geopolitik, dan keputusan yang ragu-ragu dari beberapa pendiri proyek kripto.

Para pengamat pun banyak yang memprediksi crypto winter ini akan lebih lama dibandingkan dengan siklus pasar bearish yang pernah terjadi. Karena adanya kenaikan suku bunga dari Federal Reverse. Hal demikian memicu resesi yang bakal terjadi pada perekonomian AS yang berdampak pada perekonomian dunia.

Crypto winter berapa lama ? Ini solusi bertahan dan survive 

Meski belum diketahui crypto winter berapa lama berakhir? Ada kalanya Kita tetap bisa membuat strategi positif untuk bisa melewati fase ini. Tujuannya, agar mendapatkan trik investasi yang terbaik agar tidak loss.

  • Tetap Berinvestasi secara Konsisten

Jika fase bull market menjadi fase yang menyenangkan untuk berinvestasi, fase bear market sebaliknya. Karena pada kondisi ini para investor sedang mengalami tantangan yang berpotensi mengalami kerugian besar.

Seperti dikatakan Iakov Levin dikutip dari BeInCrypto, pendiri sekaligus CEO platform investasi aset kripto Midas, mengatakan "Pengguna dapat menyimpan sebagian dari portofolio mereka dalam [bentuk] stablecoin untuk tetap terus menerapkan strategi dollar-cost averaging (DCA)." 

Ia juga menjelaskan bahwa sebaiknya investor kemudian dapat menggunakan dana tersebut untuk membeli aset kripto utama, seperti BTC dan ETH. Selain itu, ia juga menganjurkan untuk berinvestasi di proyek solusi layer 1 dan layer 2 terbaik di pasaran.

Kemudian, Levin memaparkan, "Saya melihat strategi DCA sebagai solusi jangka panjang selama enam bulan hingga satu tahun. Strategi seperti ini memberi pengguna titik entry yang baik dan memungkinkan mereka menghasilkan keuntungan yang memuaskan selama siklus kenaikan berikutnya."

  • Pilih Aset Digital yang "Stabil" 

Seperti yang pernah terjadi sebelumnya, setelah bear market berakhir, pasar kripto akan kembali bangkit dan bullish. Chris Esparza, CEO dari platform keuangan terdesentralisasi Vault Finance mengatakan kepada BeInCrypto bahwa, aset kripto yang akan bertahan yang tak terlampau fluktuatif. 

"Semakin stabil sebuah aset digital, maka semakin kecil kemungkinan investor kehilangan dananya. Investor yang sukses menghindari prospek keuntungan yang berlebihan selama crypto winter dan sebaliknya, lebih memilih investasi berisiko rendah yang memiliki tingkat return yang terjamin."

  • Menerapkan Strategi "Rebalancing" pada Portofolio

Bull market bisa jadi akan membuat portofolio menjadi berlebihan. Otomatis, Kamu harus menyeimbangkan kembali (rebalance) portofolio yang dipunya. Caranya, dengan menjual semua aset digital dengan likuidasi rendah.

Menurut CEO Midas Investment, Iakov Levin, ragam  altcoin berkapitalisasi kecil, yaitu hingga US$100 juta -- sebaiknya dijual, jika tidak ada prasyarat fundamental khusus terkait pertumbuhan mereka selama bear market saat ini.

Kemudian, ia menambahkan bahwa "Pengguna juga dapat membuat strategi hedging DeFi, di mana investor bisa menghasilkan keuntungan ketika penurunan pasar," ujarnya.

  • Fokus pada Target Jangka Panjang

Terlepas dari seberapa lama crypto winter dan terjadi penurunan pasar kripto yang berkepanjangan. Sangat penting, buat investor untuk memahami perspektif tentang dasar-dasar cara investasi jangka panjang di industri ini. 

Artinya, sebagai investor, Kamu harus tetap berkomitmen dan tidak perlu panik dengan langsung menjual blue chip milikmu. Karena nantinya bakal merugikan jika Kamu bertindak blunder.

Hal yang sama dikatakan Co-founder Paradigm, Fred Ehrsam. Dalam sebuah unggahan blog platform-nya baru-baru ini. Menurutnya, di masa booming, jangan tergoda untuk melakukan segalanya. Pertahankanlah standar tinggi untuk mengubah atau memperluas perspektif Kamu.

Jika Kamu masih bingung, uang kripto mana yang menghasilkan meski kondisi saat ini sedang crypto winter? Kamu bisa melihat chart lengkapnya di Indodax. Dan bila sudah melihatnya, silakan mempertimbangkan untuk berinvestasi di aplikasi trading terbaik  Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun