Istilah crypto winter pertama terungkap saat 2018. Saat itu, harga bitcoin mengalami penurunan drastis di bawah USD 8.000 atau sekitar Rp114,65 juta. Bahkan pada crypto winter 2018, harga bitcoin turun signifikan yakni sekitar 75 persen dari level harga tertingginya.
Sementara harga ethereum mengalami penyusutan sekitar 90 persen dan berimbas pada kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan yang merosot hingga 80 persen.
Kapan crypto winter 2022 berakhir?
Beberapa faktor yang membuat aset kripto anjlok dan menyebabkan bear market kripto 2022 ini terasa sedikit berbeda. Salah satunya, kondisi ekonomi makro yang tak kunjung membaik, adanya ketegangan geopolitik, dan keputusan yang ragu-ragu dari beberapa pendiri proyek kripto.
Para pengamat pun banyak yang memprediksi crypto winter ini akan lebih lama dibandingkan dengan siklus pasar bearish yang pernah terjadi. Karena adanya kenaikan suku bunga dari Federal Reverse. Hal demikian memicu resesi yang bakal terjadi pada perekonomian AS yang berdampak pada perekonomian dunia.
Crypto winter berapa lama ? Ini solusi bertahan dan surviveÂ
Meski belum diketahui crypto winter berapa lama berakhir? Ada kalanya Kita tetap bisa membuat strategi positif untuk bisa melewati fase ini. Tujuannya, agar mendapatkan trik investasi yang terbaik agar tidak loss.
Tetap Berinvestasi secara Konsisten
Jika fase bull market menjadi fase yang menyenangkan untuk berinvestasi, fase bear market sebaliknya. Karena pada kondisi ini para investor sedang mengalami tantangan yang berpotensi mengalami kerugian besar.
Seperti dikatakan Iakov Levin dikutip dari BeInCrypto, pendiri sekaligus CEO platform investasi aset kripto Midas, mengatakan "Pengguna dapat menyimpan sebagian dari portofolio mereka dalam [bentuk] stablecoin untuk tetap terus menerapkan strategi dollar-cost averaging (DCA)."Â
Ia juga menjelaskan bahwa sebaiknya investor kemudian dapat menggunakan dana tersebut untuk membeli aset kripto utama, seperti BTC dan ETH. Selain itu, ia juga menganjurkan untuk berinvestasi di proyek solusi layer 1 dan layer 2 terbaik di pasaran.
Kemudian, Levin memaparkan, "Saya melihat strategi DCA sebagai solusi jangka panjang selama enam bulan hingga satu tahun. Strategi seperti ini memberi pengguna titik entry yang baik dan memungkinkan mereka menghasilkan keuntungan yang memuaskan selama siklus kenaikan berikutnya."
Pilih Aset Digital yang "Stabil"Â
Seperti yang pernah terjadi sebelumnya, setelah bear market berakhir, pasar kripto akan kembali bangkit dan bullish. Chris Esparza, CEO dari platform keuangan terdesentralisasi Vault Finance mengatakan kepada BeInCrypto bahwa, aset kripto yang akan bertahan yang tak terlampau fluktuatif.Â
"Semakin stabil sebuah aset digital, maka semakin kecil kemungkinan investor kehilangan dananya. Investor yang sukses menghindari prospek keuntungan yang berlebihan selama crypto winter dan sebaliknya, lebih memilih investasi berisiko rendah yang memiliki tingkat return yang terjamin."
Menerapkan Strategi "Rebalancing" pada Portofolio