Penurunan pasar kripto masih belum berhenti. Meski sudah banyak diprediksi, crypto winter ini terus berlanjut dan akan sangat sulit untuk diperkirakan kapan berakhirnya.Â
Ragam berita crypto yang mengarah bear market terus bermunculan. Hal ini membuat para pelaku trading harus bersabar dan cermat untuk mencermati pergerakan aset kripto di pasar dan melakukan transaksi jual beli crypto.
Siklus bear market crypto yang membuat pasar mengalami volatilitas tinggi dan tak menentu bisa jadi akan membuat momentum positif untuk mencari hal baru untuk diinvestasikan dan apa yang harus dihindari.
Anjloknya blockchain Terra di Mei 2022, menjadi awal makin terpuruknya aset kripto di tahun ini. Kondisi crypto winter pun semakin menurun hingga membuat crypto market semakin merosot.Â
Setelahnya, Bitcoin btc yang menjadi salah satu koin teratas juga mengalami penurunan lebih dari 70% sejak November 2021 lalu. Dampak yang signifikan pun terjadi pada aset kripto teratas lainnya. Ethereum eth juga mengalami anjlok sebesar 73% dari level all time high.
Tak cuma itu, aset kripto lainnya juga mengalami penurunan yang juga signifikan. Seperti pada Solana (SOL), Cardano (ADA), dan BNB. Semuanya berada dalam zona merah.
Boleh dibilang kondisi crypto winter di pasar crypto tahun ini menjadi yang terparah sejak 2011 lalu. Siklus ini membuat harga Bitcoin yang diperdagangkan akan berada di bawah harga tertinggi sebelumnya di periode dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Apa itu crypto winter ?
Crypto winter, istilah ini sering kali Kamu dengar saat ini. Karena ungkapan ini menggambarkan kondisi pasar crypto yang memang sedang mengalami penurunan dan kondisi tak menentu.Â
Tapi apa seh sebenarnya arti crypto winter? Crypto winter seperti diketahui merupakan kondisi berkepanjangan ketika beragam aset kripto mengalami penurunan harga yang signifikan. Istilah ini mencuat ke permukaan saat terjadi bear market yang berkepanjangan pada 2018-2019.
Co-founder dan mantan CEO bursa exchange BTCC, Bobby Lee menuturkan, bahwa crypto winter membuat nilai aset crypto anjlok cukup signifikan. Seperti Bitcoin dan lainnya yang bisa turun hingga 70%.