Mohon tunggu...
indira
indira Mohon Tunggu... Lainnya - E-Cerpen

A student of Binus University 2021. Broadcasting major and communication department.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Toleransi di Balik Nisan Salib yang Dipotong

8 Januari 2019   13:05 Diperbarui: 8 Januari 2019   13:10 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Walaupun pada kenyataan nya makam tempat Alm. Albertus disemayamkan pun bukan merupakan makam muslim, dan masih merupakan areal pemakaman umum yang berada di daerah Purbayan. Tapi dikarenakan letak nya yang berdekatan dengan Kampung Muslim, maka warga yang bertempat tinggal di Kampung Muslim bersama-sama membuat kesepakatan bahwa tidak boleh ada nisan salib di areal pemakaman tersebut.

Salah satu pastur gereja Santo Paulus Pringgolayan, bernama Romo Agustinus Aryawan. Beliau mengatakan bahwa pada saat itu keluarga almarhum Albertus Slamet Sugihardi datang dan melakukan doa di panti Paroka karena warga tidak mengizinkan keluarga untuk melaksanakan doa di rumah duka.

Tetapi, Romo Agustinus sendiri tidak mengetahui pasti apakah keluarga dari almarhum Albertus benar-benar terpaksa untuk melakukan doa di Paroka karena larangan warga atau bukan.

Rumah duka dari Alm. Albertus pun terlihat sepi, tidak seperti suasana berkabung pada umum nya dimana biasanya banyak warga akan mengunjungi rumah dari pihak yang sedang berkabung.

Menanggapi hal tersebut, Slamet, selaku ketua RT 13 Pubayan juga menambahkan bahwa tidak pernah ada larangan untuk keluarga melakukan doa di rumah duka, dan Slamet juga menyatakan bahwa ia juga telah menghimbau warga kampung nya untuk tetap menjaga toleransi antar umat beragama dan saling menghargai satu sama lain.

Lurah Purbayan, Suradi, juga akhirnya ikut angkat bicara terkait hal pemotongan nisan salib di kampun Muslim. Suradi sangat menyayangkan sekali foto batu nisan salib yang dipotong itu menjadi viral sehingga kemudian menimbulkan banyak sekali komentar negatif dari masyarakat terutama netizen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun