Isi dengan cinta dan syukur
Sadari bahwa diri kita adalah wujud kasih sayang Sang Pencipta. Kita adalah wakil Sang Maha Pengasih Penyayang. Semua yang kita fikir "buruk" sesungguhnya adalah celah untuk kebaikan, ikhlaskan, hargai niat baikNya memberikan "keburukan" agar kebaikan bisa hadir. Syukuri semua.
Sadari bahwa kehadiran kita adalah berkah bagi semua, dan semua yang kita temui adalah berkah bagi kita. Saat ada yang menyakiti hati dengan kritikannya atau saat kita mengkritik, fikirkan baik-baik:
"Apa pelajaran yang kita dapat ambil dari kejadian itu?"
"Apa rasanya?" kalau sakit, apa yang membuat jadi sakit? kalau menyenangkan, apa yang membuat senang?
"Bagaimana kita bisa menjadi manusia lebih baik dari pelajaran itu?"
"Manusia lebih baik seperti apa yang bisa kita bangun dengan pelajaran itu?"
Belajar dari sesuatu kejadian menciptakan jarak dengan perasaan kita, mencegah "baper" dan membuat perasaan bisa dikelola lebih baik, tanpa harus menyakiti hati.
Ganti kosa kata
Biasakan untuk hanya menggunakan kata-kata yang baik, dan gunakan pertanyaan lebih banyak daripada pernyataan.
"Kamu jelek banget sih?" bisa diganti dengan "Kamu tuh cantik banget lho kalau pakai ini, bukan berarti sekarang nggak cantik. Cuma, coba pakai ini deh."
"Kamu nggak punya prestasi, memalukan," bisa diganti dengan,"Sesungguhnya apa sih yang kamu impi-impikan? Kenapa itu penting untuk kamu? Apa yang perlu kamu lakukan agar kamu bisa mencapainya?"
"Kamu nggak becus kerjanya," bisa diganti dengan, "Kira-kira kalau project ini sukses, kamu akan menjadi orang yang seperti apa? Apa yang perlu kamu lakukan agar kamu bisa berkontribusi dalam kesuksesan project ini?"
"Anak bodoh, ngompol terus, Ibu repot nih cuci seprei," bisa diganti dengan "Katanya kamu mau jadi presiden? Kalau mau jadi presiden, gimana caranya supaya sebelum tidur ke kamar mandi, dan kalau mau pipis lagi, kamu bangun?
Setiap kemajuan adalah prestasi