Aku melihatnya sendiri di stasiun.
Aku melihat bagaimana langkah-langkah kaki manusia mengejar waktu dan tujuan mereka.
Aku melihat bagaimana harapan dan impian yang dibiarkan menggantung di langit-langit.
Aku melihat bagaimana gugup, cemas, dan takut hadir berbarengan dalam pikiran manusia.
"Apa yang mereka kejar?" tanyaku dalam hati.
Lalu, ada suara dalam lubuk hatiku yang menjawab. "Mereka mengejar mimpi. Mimpi yang ditaruh dalam hati."
Ah, aku paham itu. Aku paham bagaimana kehidupan ternyata bekerja seperti itu. Aku paham rasanya mengejar mimpi yang telah terselip dalam hati.
Karena aku juga sedang mengalaminya.
Dari stasiun, aku menyadari bahwa manusia begitu sibuk. Sibuk sekali. Sibuk sampai sedetik pun tak boleh terlewat. Sibuk dalam memperjuangkan dunia.Â
Entah apa yang sebenarnya kita kejar sampai mati-matian ini. Entah upah apa yang kita dapatkan setelah segala peluh memenuhi dahi.
Aku belum memahaminya. Sulit memahami maksud dari Pencipta akan kehidupan ini. Dia terlalu agung nan misterius untuk dikuak dengan mudah. Terlalu besar untuk dipahami oleh otak kerdil manusia. Terlalu unik untuk logika manusia.