"Mas, mas tau abyssinian, mas tau russian blue.. Dan mas tau ras ras hewan itu.
Saya yakin, kalau mas sebetulnya nggak jual hewan hewan ini... Mas sebetulnya jual hewan hewan eksotik itu, kan?
Ayo deh mas ngaku aja... Saya tahu kok model orang macam mas ini... Mas ini pasti orang berada, bisnis mas yang sebenarnya pasti jauh lebih dahsyat daripada hanya berjualan disini.
Saya tahu koneksi orang besar di bisnis jual beli hewan ini mas... Soalnya majikan saya juga orang punya..."
Deg.
Saya berhenti untuk sekejap. Menyadari perkataan pembeli saya itu. Kok? Orang itu bisa mencium bau bau asal keberadaan saya ya? ah, benar benar sebuah renungan bagi saya di siang hari itu.
 ******
Hari ketiga.
 Toko saya digrebeg preman, saya dipajak liar oleh mereka. Gila, ternyata begini kerasnya ya kehidupan berdagang di sini. Kalau begitu benar, saya mau bersyukur atas keberuntungan saya, karena saya sudah berada di upper class society.
 Setelah kejadian itu, saya belajar untuk lebih cerdas. Pakaian saya kini tidak mencolok. Dan hari ini saya masih yakin kalau boundaries dalam stratfikasi sosial itu tidak eksis, tidak real. Di hari hari selanjutnya saya masih berdagang disana.
 Bisnis saya meningkat, karena saya ramah dalam melayani pelanggan dan saya bisa berdiplomasi dengan para preman preman itu, entah kenapa, setelah saya mulai merasakan bahwa diri saya menyatu dengan orang orang disini..