Mohon tunggu...
Indi Ainumillah
Indi Ainumillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Bismillah, with the permission of Allah and the blessing of parents!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya, Menerapkan Moral Agama Sejak Usia Dini

26 Oktober 2021   17:20 Diperbarui: 26 Oktober 2021   17:20 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak Usia Dini  (AUD) adalah generasi yang akan terus hidup di Indonesia masa depan. Sebagai aset sumber daya manusia, anak-anak muda akan  Membawa pada kemajuan dan manfaat bagi negara dan kehidupan negara. Tahun-tahun awal Saatnya anak-anak dapat mencapai potensi penuh mereka, Karena saat ini anak berkembang lebih cepat daripada setelah usia Dini. 

Perkembangan awal anak akan mempengaruhi perkembangan awal anak Era berikutnya. Anak usia dini memiliki karakteristik yang unik. Rasa masa kecil Rasa ingin tahu yang tinggi. Semuanya ingin tahu keberadaan dan prosesnya, Oleh karena itu, tidak jarang anak-anak malu dengan rasa ingin tahunya yang tinggi Jelaskan, misalnya ketika anak bertanya tentang hal-hal yang abstrak. Anak usia dini adalah untuk mengeksplorasi berbagai kegiatan Membangun pengetahuan, keterampilan, dan mengembangkan nilai-nilai karakter. 

Pendidikan moral adalah Pendidikan yang harus diterima anak-anak Dari hari-hari awal. Pendidikan akhlak sejak dini akan ditanamkan melalui akhlak anak-anak Rentang hidup disampaikan dalam interaksi dengan orang lain. jadi Oleh karena itu, mengingat pentingnya pendidikan akhlak, maka pendidikan akhlak menjadi sangat penting. Untuk anak kecil. 

Pendidikan nilai moral Merupakan usaha sadar manusia (dewasa) Program untuk siswa (anak-anak, Penerus) menanamkan nilai ketuhanan, nilai estetika dan etika, nilai baik dan buruk, Benar dan salah tentang perilaku, sikap dan kewajiban; akhlak mulia, baik Karakter yang luhur dapat mencapai kedewasaan dan tanggung jawab. Pelaksanaan pendidikan dimulai dari lingkungan keluarga dimana anak itu dilahirkan Meski anak masih dalam kandungan. Pendidikan anak Memberi melalui berbagai tindakan orang tua, salah satunya melalui Katakan hal-hal baik kepada anak yang belum lahir. 

Setelah anak Lahir di dunia, pendidikan pertama akan diteruskan di lingkungan keluarga. Orang tua adalah guru pertama anak. Perkataan dan perbuatan orang tua akan ditiru oleh anak-anaknya. Ketika mereka tumbuh dewasa, anak-anak akan menerima pendidikan di luar rumah. Di luar rumah, anak berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas dan individu yang berbeda. Penyelenggaraan pendidikan, baik di lingkungan keluarga maupun di luar lingkungan keluarga, diharapkan mampu mengembangkan perilaku dan pengetahuan anak ke arah yang positif. 

Berikan perawatan dan stimulasi anak usia dini Berbeda dengan pengobatan orang dewasa. Hal ini didasarkan pada hakikat belajar anak, yaitu anak belajar melalui permainan, dan permainan anak merupakan proses belajar menjawab rasa ingin tahu dan memperoleh berbagai informasi. Kegiatan bermain anak-anak akan Menjadi sumber belajar bagi anak-anak.

- Anak-anak berusia 0-2 tahun belajar lebih banyak Untuk pelatihan olahraga dan memenuhi kebutuhan anak-anak sebanding. 

- Di antara anak-anak usia 2-4, pembelajaran moral lebih terarah Mengenai pembentukan kesadaran mandiri anak dalam memasuki dan memproses lingkungan. 

- Di antara anak-anak usia 4-6, strategi pembelajaran moral ditujukan untuk Melatih anak untuk berinisiatif memecahkan masalah yang berkaitan dengan perilaku baik dan buruk. 

- Pembinaan akhlak anak dapat dilakukan dengan berbagai cara. di antaranya yaitu: 

1. Pendidikan langsung dengan menumbuhkan pemahaman tentang perilaku Benar dan salah atau baik dan buruknya orang tua, guru atau orang lain orang dewasa lainnya. 

2. Identifikasi dengan meniru penampilan atau perilaku Moralitas orang dewasa yang menjadi idola. 

3. Proses coba-coba Menumbuhkan perilaku etis melalui trial and error. perilaku Membawa pujian atau apresiasi akan terus berkembang, sementara Perilaku yang membawa hukuman atau kesalahan akan berhenti. 

4. Mengajar dengan keteladanan, yaitu orang tua Harus memberi contoh bagi anak-anak dalam berperilaku. 

5. Mengajar Gunakan kata-kata; orang tua harus menjelaskan artinya dengan kata-kata Misalnya, jelaskan kepada anak mengapa berbohong adalah suatu tindakan buruk. 

6. Dorong anak untuk merefleksikan perilaku mereka.

7. Mengajar Anak-anak harus bertanggung jawab. 

8. Ajarkan keseimbangan antara keduanya Kebebasan dan kontrol, yaitu, apa yang dapat dipilih oleh anak untuk diputuskan Selesai, tetapi harus mematuhi aturan yang berlaku. 

9.  Cinta anak-anak, Karena cinta adalah dasar moralitas. 

10. Buat keluarga Kebahagiaan berarti lebih banyak upaya untuk membuat anak menjadi pribadi yang bermoral Anak mudah mendapatkan pendidikan di lingkungan keluarga yang bahagia.

Penerapan pembelajaran moral anak umur dini di area pendidikan lembaga PAUD diperankan oleh guru selaku orang berusia terdekat anak saat terletak di sekolah. Supaya bisa melakukan kedudukannya, hingga guru wajib memiliki bekal tersebut, sehingga sikap baik tidak cuma dilaksanakan pada dikala terletak di sekolah, tetapi telah jadi Kerutinan yang mengakar pada tiap individu guru.
Pembelajaran anak umur dini dilaksanakan dalam aktivitas belajar melalui bermain. 

Dalam pendidikan yang dilaksanakan ada pembelajaran moral untuk anak. Penerapan pendidikan anak umur dini memakai bermacam berbagai tata cara, sebab di dalam pelaksanaan tiap- tiap tata cara ada nilai- nilai moral yang dipatuhi serta dilaksanakan oleh guru serta anak. 

Pembelajaran moral tidak dapat dilaksanakan lewat proses pembelajaran serta pendidikan cuma melalui pemakaian tata cara ceramah. Pembelajaran moral pada anak memerlukan metode lebih dari hanya ceramah. Guru diharapkan bisa jadi model yang hendak dilihat, diidolakan, serta ditiru tutur kata, perilaku, serta perilakunya. Oleh sebab itu guru di sekolah wajib sanggup berperilaku serta bertutur kata cocok dengan nilai- nilai yang berlaku di warga, sehingga pantas jadi model moral untuk anak.

Pendidik di sekolah bertanggungjawab terhadap kesejahteraan jiwa anak. 

Kedua pendidik tersebut memiliki wewenang memusatkan sikap anak sebagaimana yang di idamkan, bila orang tua bertanggungjawab terhadap kesejahteraan raga dan pertumbuhan keagamaan anak sepanjang di rumah. Sebaliknya pendidik di sekolah pula turut bertanggung jawab serta dapat memicu serta membina pertumbuhan sikap serta keagamaan anak. Orang tua serta pendidik harus saling memenuhi dalam membimbing anak serta diharapkan terdapat penafsiran serta kerja sama yang erat antara keduanya dalam usaha menggapai tujuan bersama ialah kesejahteraan jiwa agama anak.

- Kesimpulan 

Moral ialah salah satu aspek berarti dalam pertumbuhan dan kehidupan manusia. Keberadaan moral hendak bawa keharmonisan dalam kehidupan apabila dilaksanakan cocok dengan moral yang berlaku. Pembelajaran moral pada anak umur dini ialah salah satu upaya yang dilaksanakan untuk membagikan pemahaman tentang moral pada anak semenjak dini. Anak hendak mampu melakukan moral yang terdapat bila diberikan pembelajaran moral yang dilaksanakan dengan maksimal oleh orang tua serta lembaga pembelajaran di luar rumah. Pelaksanaan pembelajaran moral wajib dilaksanakan secara selalu, sebab hasil dari pembelajaran moral tidak bisa dilihat dalam waktu yang pendek, namun memerlukan waktu yang lumayan lama buat membentuk perilaku serta kebiasaan bermoral anak. Perihal seperti itu yang jadi alibi kalau pembelajaran moral harus dilaksanakan semenjak usia dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun