Saat ini ada di Aceh ada 400.000 Ha lahan sawit yang tersebar di 12 kabupaten. Ada 51 persen kebun rakyat, 49 persen lagi diurus 39 perusahaan yang tergabung dalam Gapki Aceh, ada 100.000 Ha yang dirus dari 400.000 Ha tersebut.
Industri kelapa sawit dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat menekan angka pengangguran. Pada Bulan Juli 2019 di Aceh harga jual sawit perkilogramnya mencapai harga Rp 1.380.
Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), dari 14 juta hektare sawit di Indonesia, 41 persen di antaranya dimiliki rakyat.
Sisanya 51 persen milik perusahaan besar swasta. Selanjutnya, 8 persen milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ketua Gapki Aceh, Sabri Basyah sangat berharap bahwa," Industri kelapa sawit juga dapat menjadi solusi masalah pengangguran. Â Industri kelapa sawit bisa menjadi sarana pengentasan kemiskinan di Aceh.
Kerjasama kemitraan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) belum optimal karena banyak hutang dengan pedagang pengumpul, PKS belum menyebar merata, dipanen terlalu muda, serta berbagai perilaku negatif petani lainnya akibat kurangnya pemahaman kelapa sawit.
Tidak semua pemain industri kelapa sawit yang bergabung dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), tetapi bila ada masalah baru curhat ke Gapki.
Perkebunan kelapa sawit di Indonesia tidak dikuasai oleh pengusaha besar semua. Namun juga dimiliki petani kecil, yang juga membutuhkan perhatian terhadap sektor perkebunan ini.
Pada saat ini adalah saat yang tepat untuk mempercepat program peremajaan kebun sawit/replanting untuk menjaga keseimbangan stock.
Replanting akan mengurangi produksi untuk beberapa tahun ke depan, Indonesia akan memperbaiki produktivitas dan efisiensi dalam jangka panjang.
Rachmad Yuliadi Nasir (WhatsApp: 08887211300)