Konflik kepentingan yang terbelah membawa arus perjuangan guru sedikit diwarnai drama akibat warna konflik. Apagi ada replika Patung Ganesha sebagai dewa penyingkir segala rintangan dan dewa ilmu pengetahuan. Serta merupakan dewa yang terkenal dalam agama Hindu yang memiliki gelar sebagai dewa pengetahuan dan kecerdasan, dewa pelindung, dewa penolak bala atau bencana dan dewa kebijaksanaan. Harusnya pengurus hasil KLB jika memahami replika patungan ganesha yang ada di depan serambi Gedung Guru Indonesia haruslah berfikir secara bijak. Malahan para pengurus PGRI hasil KLB menaikan egocentrisnya ketimbang urun rembug kembali. Patung Ganesha yang menjadi simbol di serambi gedung guru menjadi tercemar dengan ulah segelintir oknum yang tak sesuai nilai dan norma.
Menjaga marwah gedung guru Indonesia sesuai dengan replika patung ganesha yang ada di serambi gedung guru Indonesia. Jika memang mengatasnamakan pengurus dari guru hasil KLB maka mereka harus mempertanggungjawabkan secara moral ketika mereka meninggalkan kelas pada saat pembelajaran. Guru memiliki kode etik yang harus dipatuhi dan ditaati dalam mengajar dan mendidik anak murid. Guru ketika meninggalkan ruang kelas harus mendapatkan izin dari pimpinan sekolah dan bicara kepada siswa dikelas. Mari selamatkan PB PGRI dan Gedung Guru Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H