Ia adalah seorang yang dicintai oleh rakyatnya. Dalam sejarah dikenal dengan sebutan Malikatus Saba’ (Ratu Saba’, The Queen of Sheba). https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/27?from=1&to=93
Kisah Ratu Balqih haruslah menjadi pelajaran untuk kita saat ini bahwa menjadi seorang pemimpin itu haruslah Pemimpin yang bijaksana, Pemimpin yang demokratis, Pemimpin yang diplomasi dan cinta damai , Pemimpin yang cerdas.
Kepemimpinan harus menjadi cerminan untuk perempuan menjadi seorang pemimpin sebagaimana contoh dari Rosullah Muhammad SAW yang memiliki 4 faktor kepemimpinan dalam dirinya yakni Amanah,tabligh,fathonah, dan siddiq.
Ke depan yang harus diingat siapa pun pemimpinnya setelah pemili 2024 tujuan negara Republik Indonesia harus menjadi sandaran dalam bertindak dan berperilaku sebagai seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus tau filosofi tujuan negara sebagaimana yang diamanahkan oleh UUD 1945. Dalam pembukaan UUD 1945 Alinea ke 4 bunyi Tujuan negara Indonesia adalah melindungi seluruh rakyat Indonesia dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Dasar dalam membangun visi dan misi menjadi calon pemimpin periode 5 tahun ke depan harus paham dengan tujuan negara. Disitulah menjadi asumsi untuk membuat program kerja yang sesuai dengan konstitusi negara.
Agar tidak melenceng jauh dalam membangun program 5 tahun ke depan. Karena saat ini masih terlihat lubang yang menjadikan negri ini terkotak-kotak. Bhineka Tunggal ika menjadi ikatan kekeluargaan dan kebatinan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H