Tes ini biasanya berbentuk soal pilihan ganda, isian singkat, atau pertanyaan terbuka yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari.Kedua .Observasi dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran untuk mengamati dan mencatat tingkah laku, partisipasi, dan pemahaman siswa dilakukan melalui pengamatan langsung, wawancara, atau penilaian perorang dengan orang.Ketiga.Diskusi kelompok memberikan kesempatan bagi siswa untuk berbagi pemikiran, bertukar ide, dan memberikan umpan balik satu sama lain. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk memperluas pemahaman mereka melalui interaksi dengan teman sekelas
Kedua penilaian sumatif digunakan oleh guru untuk melihat perkembangan peserta didik pada akhir pembelajaran bertujuan untuk pencapaian pembelajaran yang digunakan sebagai dasar kenaikan kelas dan kelulusan dari satuan pendidikan. Beberapa contoh metode penilaian sumatif meliputi:Pertama.Ujian akhir dilakukan pada akhir suatu periode atau unit pembelajaran dan melibatkan pertanyaan yangmencakup materi yang telah dipelajari selama periode tersebut. Ujian ini dapat berbentuk tes tertulis, tes lisan, atau kombinasi dari keduanya.
Kedua .Proyek akhir melibatkan siswa dalam kegiatan yang melibatkan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari. Proyek ini dapat berupa presentasi, penelitian, atau karya kreatif yang memperlihatkan pemahaman mendalam tentang materi pembelajaran.Ketiga.Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang mencerminkan progres belajar mereka selama periode pembelajaran tertentu. Portofolio dapat berisi tugas-tugas, proyek, dan refleksi siswa yang menunjukkan kemajuan mereka dalam mencapai tujuan pembelajaran
Tentunya ketika kita mempelajari dari permendikbud no 21 tahun 2022 bentuk soal tidaklah menjadi suatu persoalan yang berarti dalam melakukan proses penilaian. Tergantung bagaiamana guru dalam mengajar dan memberikan materi di dalam kelas serta menggunakan instrumen penilaian yang telah dibuat dalam perencanaan. Guru dapat menggunakan lebih dari satu dalam menggunakan instrumen penilaiandisesuaikan dengan tingkat materi yang dipelajari. Kemudian apakah siswa akan mencontek atau tidak ketika mengerjakan tes hal terkait dengan proses rancanangan pembelajaran. Hal mungkin didapat ketika proses penilaian sumatif ketika menggunakan Pilihan ganda atau Essay dalam menentukan suatu kelulusan.
Dalam memahami soal pilihan ganda merupakan salah satu bentuk soal obyektif yang memuat pertanyaan, perintah, ataupun kalimat tidak sempurna.Kemudian terdapat suatu variabel jawaban kunci dan jawaban option yang memiliki pengecoh bertujuan mempersulit proses pencapaian jawaban yang benar. Sedangkan soal uraian atau essay merupakan bentuk soal yang mengandung persoalan atau permasalahan yang menuntut siswa untuk menguraikan jawabannya yang sesuai dengan konsep yang dipelajari.
Guru pun dalam memberikan soal pilihan ganda atau essay dapat menggunakan kertas, aplikasi ataupun dapat juga digunakan tes secara langsung seperti wawancara. Artinya guru dapat melihat kelebihan dan kekurangan siswa dalam memahami proses pembelajaran sesuai dengan data yang didapatkan. Kemudian guru dapat mempetakan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran berikutnya.
Bagi guru bentuk soal pilihan ganda itu lebih mudah dan fleksibel serta bersifat onyektif dalam membuat dan mengkoreksi jawaban peserta didik karena sesuai dengan nalar dan jawaban yang sudah diberikan untuk mengukur kemampuan pesera didik dalam hal membuat tafsiran, melakukan pemilihan, mendiskriminasikan menentukan pendapat atas dasar alasan tertentu, dan menarik kesimpulan. Proses koreksinya pun lebih ringan dan Keluar hasilnya pun akan lebih cepat daripada essay karena tinggal menghitung benar dan salah untuk menentukan skor jawaban. Akan tetapi dalam proses membuat membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengolah dan membuat soal pilihan ganda.
Sedangkan essay itu sedikit lebih mudah dalam membuat asalkan sesuai kriteria pembuatan soalnya. Siswa membutuhkan sedikit analisa dalam menjawab kerangka soal yang diminta dengan menggunakan kata-kata sendirinya sesuai dengan konsep yang dipelajarinya. Siswa dalam mengerjakan soal essay dapat lebih berani dalam menggunakan ide dan gagasannya. Proses memeriksa soal essay sedikit lama karena terkait tulisan peserta didik.
Kedua bentuk soal itu dalam kurikulum saat ini diramu dalam assesmen kompetensi minumun atau disebut juga dengan soal AKM dimaksudkan dimana dalam satu penialain terdapat berbagai macam bentuk soal seperti pilihan ganda terstruktur, essay, menjodohkan, benar salah yang paling penting adalah terkait dengan literasi dan numerasi. penilaian kompetensi ini akan mencakup tiga hal, yakni:Kecakapan dalam berpikir logis-sistematis, Kemampuan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari. Keterampilan memilah dan mengolah informasi yang didapatkan oleh siswa
Komponen AKM yang dijelaskan oleh kementrian pendidikan meliputi Numerasi (Literasi Matematika) Kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam menggunakan pengetahuan matematika yang dimilikinya dalam menjelaskan kejadian, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Literasi Membaca Kemampuan peserta didik untuk memahami, menggunakan, merefleksi, dan berinteraksi dengan teks tulis agar seseorang mampu meraih tujuan pribadi, mengembangkan pengetahuan dan potensinya, sehingga dia mampu berpartisipasi sebagai warga masyarakat.
Jadi terkait dengan soal pilihan ganda dapat dimodifikasi dengan bentuk pilihan ganda kompleks dengan lebih dari satu jawaban, jawaban yang mengandung benar atau salah, ya atau tidak, Siwa dapat juga mencentang atau memilih jawaban lebih dari 1. Kemudian pilihan ganda yang sesuai pokok soal dan beberapa pilihan jawaban dengan satu jawaban yang benar. Siswa hanya boleh memilih satu jawaban saja yang dianggap paling benar. Bentuk lain seperti menjodohkan pertanyaan dan jawaban yang terdapat pada lajur kanan dan kiri.