Mohon tunggu...
Indani Ainun Fajriah
Indani Ainun Fajriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jadilah pribadi yang bermanfaat, kapan pun dan dimana pun kita berada.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kisah di atas Bentala - Tangisan yang Terpendam

26 Januari 2025   09:00 Diperbarui: 25 Januari 2025   18:30 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Dengan cekatan Kailash langsung mendorong tubuh Agnesh ke lantai, membuat badannya membentur ujung lemari. Gadis itu memekik tertahan, dia meringkuk dilantai. Lebam yang ada dipunggungnya terasa semakin sakit.

Kailash mengeluarkan semua isi tas Agnesh ke lantai membuat selembar kertas yang sudah berlipat-lipat ikut jatuh. Melihat itu, dengan cepat Kailash mengambilnya dan membuka lipatannya.

Mata Kailash menatap tajam kertas itu. giginya bergemelutuk menandakan bahwa dirinya sangat kesal. Dengan penuh amarah, Kailash merobek kertas itu dan menginjak-injaknya tepat dihadapan Agnesh.

"Apa-apaan ini. Dasar gadis bodoh, sudah berapa kali saya katakan. Jangan sampai nilai di bawah angka sembilan puluh. Lalu ini apa?!" Bentak Kailash.

"Maaf Ayah," wajah Agnesh sudah berderai air mata, dirinya sangat takut kali ini. Aura yang terpancar dari Kailash seakan siap membunuhnya kapan saja.

Kailash, Ayahnya adalah sumber ketakutan bagi Agnesh. gadis itu selalu merasa takut, cemas dan gelisah ketika melihat wajah Kailash. Seperti penderita panic disorder ketika melihat sesuatu yang menjadi traumanya.

Kailash membungkuk dan menarik rambut Agnesh dengan sangat kuat. Memaksa gadis itu untuk berdiri dan kembali melemparnya ke sisi meja belajar.

"AKHH AMPUN AYAH!" Agnesh menjerit histeris, kulit kepalanya sekan mau lepas dari tempatnya.

"Anak gak tahu diuntung! Apa susahnya menjadi anak cerdas! Kamu itu bodoh. Memang kamu tidak malu? Kamu hanya menumpang makan dan tidur di rumah saya. Dan saya hanya meminta kamu untuk mendapatkan nilai sembilan puluh saja tidak bisa Agnesh!" bentak Kailash.

"Kamu hanya mengotori marga keluarga saya. Lihatlah Reno, dia cerdas. Jauh di atas kamu!"

Agnesh hanya diam saja meringkuk di bawah meja belajar. Tak ada niatan untuk menjawab. Membiarkan Ayahnya tak henti-henti mencaci maki dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun