Jantung Agnesh seakan berhenti berdetak. Agnesh menggigit bibir bawahnya, wajah dan tangannya telah dipenuhi oleh keringat dingin. Bolehkah Agnesh menangis saja kali ini? Dia sudah tidak kuat jika harus dipukuli Kailash lagi.
"Seperti biasa, nilai tertinggi diraih oleh Agnesh dan Aakash. Kalian bisa menanyakan materi yang kurang paham pada mereka," kata Bu Gladys.
"Ya sudah, Ibu langsung pamit saja ya," imbuhnya.
Agnesh yang melihat Bu Gladys akan melangkah keluar ruangan segera menghentikannya. Gadis itu berdiri di depan Bu Gladys. "Bu apa saya boleh mengulang ulangannya sekali lagi?" tanyanya dengan suara lirih.
Bu Gladys yang melihat itu tersenyum lembut. "Agnesh, nilaimu ini sudah nilai yang tertinggi sama dengan nilai Aakash. Kalau pun mau melakukan ulangan ulang, itu harus persetujuan bersama. Jika teman-temanmu setuju, kita bisa melakukannya lagi. Ibu pamit ya," sahut Bu Gladys lalu berlalu keluar kelas.
Agnesh terdiam, nilai delapan puluh lima memang nilai yang besar. Tetapi jika tidak mencapai angka sembilan puluh maka Kailash akan marah dan berakhir memukulinya lagi.
Tuhan, bolehkah kali ini Agnesh menyerah saja?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI