"Bundaaaa..." lirih Agnesh.
"ASTAGA AGNESH!"
Aakash, lelaki itu berteriak histeris ketika melihat keadaan Agnesh yang masih dicambuk oleh Kailash. Aakash yang tadinya berniat menjemput Agnesh sangat terkejut saat disuguhi pemandangan yang sangat mengerikan. Dia telah menunggu cukup lama di depan pintu, bel pun telah Aakash pencet berkali-kali. Mendengar teriakan Agnesh yang sepertinya kesakitan, membuat lelaki itu dengan keberanian penuh mendorong pintu utama hingga menyaksikan bagaimana kasarnya Kailash terhadap putrinya.
Aakash shock, sangat shock. Gadis yang terkenal introvert di sekolah ternyata memiliki luka fisik sekaligus luka batin yang tak main-main.
"Siapa kamu? Tidak perlu ikut campur dengan urusan saya," seru Kailash lalu menghentikan cambukannya. Pria paruh baya itu menyatap nyalang Aakash.
Aakash mengalihkan tatapannya dari Agnesh menuju Kailash. "Saya Aakash Om, temennya Agnesh. Mohon maaf sebelumnya jika saya terkesan ikut campur dengan urusannya Om dengan Agnesh. Tetapi, perlakuan Om ini termasuk kekerasan pada anak, Om bisa saja masuk penjara," balas Aakash tanpa ada gurat ketakutan dari wajah maupun suaranya.
"Apa dia pacar kamu Agnesh?' tanya Kailash, suaranya sangat mengintimidasi. Dengan lemah Agnesh mendongak, gadis itu menggeleng lemah. Untuk membuka suara rasanya dia sudah tidak sanggup.
Splashh
"DASAR ANAK PEMBAWA SIAL!!" Kailash kembali mencambuk Agnesh dengan sabuknya.
Agnesh hanya memekik tertahan, matanya terpejam erat mencoba meredam rasa sakitnya.
"Sudah Om, anda sudah keterlaluan!" Aakash melangkah mendekat, tangannya berusaha meraih ikat pinggang yang ada ditangan Kailash.