Setelah itu, Kailash berlalu pergi dari hadapan Agnesh. Agnesh hanya diam, menunduk menyembunyikan wajahnya yang sembab tak karuan. Tak lama terdengar suara langkah seseorang yang berjalan mendekat ke arahnya. Agnesh kira itu adalah Bundanya yang akan memberikan pertolongan padanya. Namun, prediksinya salah. Karena disana, dia melihat Kailash yang membawa ikat pinggang ditangannya.
"Ampun Ayah, ampun," mohon Agnesh. gadis itu beringsut mundur ketika Kailash berjalan mendekat.
"Anak seperti kamu itu memang sepantasnya diberi pelajaran," ujar Kailash lalu mengayunkan ikat pinggangnya ke arah Agnesh.
Splashh
"AAAKKKHHH!!" Agnesh berteriak sangat kencang saat ikan pinggang itu mengenai punggungnya. Benturan semalam masih belum hilang sakitnya. Namun, sekarang dia harus merasakan sakit lagi.
Tetapi, karena telah ditutupi amarah, Kailash tak mengindahkan teriak Agnesh. lelaki itu malah semakin mengarahkan ikat pinggang itu ke arah tangan Agnesh yang memang sudah terluka.
Splashh
Splashh
Splashh
"AMPUN AYAH, AMPUN. AGNESH MOHON," Agnesh berteriak sangat kencang, tetapi Kailash seolah tak peduli. Bahkan setelah tangannya mengeluarkan darah, Kailash tetap meneruskan pukulannya menggunakan ikat pinggang.
Melihat Ayahnya semakin mambabi buta, Agnesh memilih untuk mengedarkan pandangannya mencari sosok Bundanya yang tak dia temui sejak semalam. Ekor matanya menangkap siluet itu, Vania - Ibundanya sedang berdiri di atas tangga. Namun, melihat Agnesh mendapat siksaan pagi hari seperti ini tak membuat beliau menghentikan aksi suaminya. Vania hanya diam dengan tatapan yang sulit diartikan.