Mohon tunggu...
Indani Ainun Fajriah
Indani Ainun Fajriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jadilah pribadi yang bermanfaat, kapan pun dan dimana pun kita berada.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Kisah di Atas Bentala - Self Harm

13 Oktober 2024   19:27 Diperbarui: 13 Oktober 2024   19:40 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Agnesh terisak, dia menggigit bibir bagian dalamnya untuk menahan isakan yang mungkin akan terdengar. tangannya masih dengan gencar menyayat lengannya dengan menggunakan ujung gunting yang tajam.

Self harm namanya. Ya, Agnesh mulai berperilaku seperti itu saat dirinya berusia 14 tahun. Beberapa kali Agnesh telah menemui psikologi. Namun, tak membuahkan hasil apapun. Dirinya juga membuat catatan pribadi atau diary bahkan selalu menuliskan perasaan negatif dalam buku jurnal. Tapi, lagi dan lagi tak ada hasil dari itu semua. Perilaku itu, masih tetap ada.

Self harm adalah masalah kesehatan mental seseorang yang berusaha menyakiti dirinya secara sengaja. Kata lain dari selfharm adalah self injury, yaitu tentang seseorang yang sengaja melakukan kerusakan pada tubuh dan membuat luka. Penderita biasanya akan menggunakan benda tajam, minum zat berbahaya, membenturkan kepalanya ke dinding, menyulut tangan dengan api atau bahkan menyuntikkan racun ke dalam tubuhnya.

Tindakan melukai diri sendiri itu juga dilakukan secara refleks. Namun, dilakukan secara sengaja dan sadarkan diri. Maka dari itu, penderita self harm harus dijauhkan dari benda-benda tajam, maupun zat-zat berbahaya lainnya.

Penyebab self harm bermacam-macam. Ada yang disebabkan stres berlebihan, bentuk kebencian terhadap diri sendiri, trauma masa kecil saat menjadi korban perundungan, pelampiasan emosi dan lain sebagainya.

Agnesh membung guntingnya ke sembarang arah saat merasa puas, lengan bleazer yang digunakannya sudah ternodai dengan darah yang terus mengalir dari luka yang dia buat.

Agnesh menatap nanar figura yang berisikan fotonya dengan Aurel ditangannya. "Maaf Aurel, aku masih nggak bisa melawan penyakit ini,"

"Maaf," lirihnya sekali lagi.

Seluruh tubuh Agnesh rasanya sangat sakit. Namun, hatinya jauh lebih sakit. Agnesh ingin bertemu dengan Aurel, bolehkah jika dia menyusulnya sekarang?

Bersambung...

Stay tuned untuk keseruan-keseruan berikutnya!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun